ABSTRAK

 
Ina Pritania Jayanti, R0216046, 2020. Hubungan Sudut Postur Kerja dengan Keluhan Nyeri Leher Pada Operator Jahit PT Kharisma Parwitex Karanganyar, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebbelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang:  Postur kerja merupakan salah satu faktor risiko terjadinya keluhan nyeri leher. Postur kerja duduk yang monoton dengan durasi waktu yang lama tanpa adanya variasi gerakan akan menimbulkan kelelahan otot. Posisi leher yang menunduk dengan durasi waktu yang lama akan menimbulkan terjadinya penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot leher. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sudut postur kerja dengan keluhan nyeri leher pada operator jahit PT Kharisma Parwitex Karanganyar.

Metode: penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional. Sampel yang diambil sejumlah 50 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini mengukur sudut postur kerja yang terbentuk oleh responden menggunakan lembar kerja penilaian Rappid Upper Limb Assesment (RULA) dan kuesioner Neck Disability Index (NDI) untuk mengukur keluhan nyeri leher. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh operator jahit melakukan postur kerja berisiko dan sebanyak 36 (72%) operator jahit menderita keluhan nyeri leher. Hasil uji statstik dengan uji korelasi rank spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sudut postur kerja dengan keluhan nyeri leher (p value = 0.011; r = 0.355)

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara sudut postur kerja dengan keluhan nyeri  leher pada operator jahit PT Kharisma Parwitex Karanganyar.