Penulis Utama | : | Wakit Romandoni |
NIM / NIP | : | F0116106 |
PKL merupakan jenis usaha yang bergerak di sektor informal, dalam menjalankan usahanya tak jarang PKL menimbulkan masalah di perkotaan. Seperti yang ada di kota Surakarta, banyak PKL yang dianggap mengganggu ketertiban umum dan kebersihan kota. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Pemkot melakukan kebijakan relokasi PKL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima ke Shelter di Kota Surakarta yang ditinjau dengan komponen Context, Input, Process, dan Product. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian evaluatif kuantitatif dengan menggunakan model CIPP Stufflebeam. Lokasi penelitian ini dilakukan di 4 shelter yang berada di kota Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini adalah primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data sekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif z-skor kemudian ditransformasikan ke dalam T-skor dan selanjutnya diverifikasi ke dalam model kuadran Glickman. Hasil analisis data penelitian diperoleh prototype variabel Context, Input, Process, dan Product (- - -
+) posisi CIPP pada kuadran III. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima ke Shelter di Kota Surakarta termasuk dalam kategori kurang efektif, karena tiga variabel bernilai negatif (-), dan hanya satu variabel yang bernilai positif (+). Saran dalam penelitian ini yaitu (1) pihak dinas agar memberikan sosialisasi, meningkatkan keamanan, kenyamanan PKL, melaksanakan program sesuai dengan masalah yang ada, dan menjalankan visi, misi serta tujuan dengan baik, (2) PKL, disarankan agar tertib dalam berjualan, dan ikut menjaga kebersihan shelter.