ABSTRAK
Shella Latifa Alami. 2016. E0016400. PROBLEMATIKA HAK ATAS MEREK SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK. Penulisan Hukum
(Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penulisan hukum (Skripsi) ini bertujuan menganalisis kedudukan hukum hak atas merek sebagai jaminan kredit dan memaparkan problematika hukum yang timbul akibat hak atas merek sebagai jaminan kredit di bank.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum skripsi ini adalah penelitian hukum normatif bersifat preskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dengan sumber bahan hukum berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan, selanjutnya teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduksi silogisme.
Berdasarkan penelitian yang telah dikaji mendapatkan hasil bahwa hak atas merek sebagai jaminan kredit di bank dengan prinsip dasar Pasal 41 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis telah mendapatkan kedudukan hukum pada ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan di Indonesia, yaitu Undang-undang Nomor 42 Tahun 1998 tentang Jaminan Fidusia, KUHPerdata, dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Namun sampai saat ini, hak atas merek sebagai jaminan kredit belum dapat diterapkan di perbankan Indonesia karena mendapati beberapa problematika hukum yang dihadapi yaitu lemahnya substansi hukum, belum ada standar nilai ekonomi pada hak atas merek, serta lemahnya political will pemerintah Indonesia sendiri sebagi pembuat kebijakan.