×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya: (1) perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa, (2) perbedaan pengaruh antara kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi, kemampuan awal Fisika siswa kategori sedang dan kemampuan awal Fisika siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa, (3) interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas VIII A sampai dengan kelas VIII F. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sehingga diperoleh dua kelas, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang masing-masing sampel berjumlah 40 siswa. Kedua kelas tersebut diasumsikan mempunyai kemampuan awal Fisika yang sama.. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi untuk memperoleh data kemampuan awal Fisika siswa yang diambil dari nilai mata pelajaran Fisika semester I dan teknik tes untuk memperoleh data kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya. Pengujian prasyarat analisis dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan dengan isi sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava yaitu komparasi ganda metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa (Fa = 14,332 > Ftabel = 3,98 pada taraf signifikasi 5%). Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa penggunaan pendekatan Quantum Learning lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan ketrampilan proses. (2) Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi, kemampuan awal Fisika kategori sedang dan kemampuan awal Fisika siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa, (Fb = 265,377 > Ftabel = 3,13 pada taraf signifikasi 5%). Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal Fisika kategori tinggi lebih baik nilainya dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal Fisika kategori sedang maupun rendah. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal Fisika kategori sedang lebih baik nilainya dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal Fisika kategori rendah. (3) Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa, (Fab = 0,461 < Ftabel>