×
Six sigma merupakan salah satu metode penendalian kualitas yang popular digunakan saat ini oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Dengan menggunakan metode ini diharapkan perusahaan dapat menekan jumlah kecacatan produk pada proses produksi mereka. Penelitian ini dilakukan pada tiga divisi produksi yaitu divisi layout, divisi printing, dan divisi pressing perusahaan apparel di Kabupaten Wonogiri yaitu PT Regar Sport Industri Indonesia yang diharapkan peneliti dapat memberikan usulan perbaikan kepada perusahaan untuk menekan jumlah kecacatan produknya. Penelitian ini mengikuti tahapan metode six sigma. Tahapan pertama yang dilakukan adalah define, yaitu mendefinisikan setiap permasalahan kualitas yang ada pada tiga divisi tersebut seperti mengumpulkan informasi persepsi defect dari perusahaan dan mengurutkan CTQ prioritasnya. Data yang digunakan adalah data defect pada ketiga divisi di nomor rekap 2019161 hingga nomor rekap 2019260. Tahapan keedua yaitu measure, pada tahap ini dilakukan pengukuran dari data yang telah dikumpulkan, pengukuran pertama pada tahap measure adalah mengukur proporsi dari setiap persepsi defect, yang kedua adalah membuat peta kendali dengan menentukan Central Line (CL), Upper Control Limit (UCL), dan Lower Control Limit (LCL) untuk melihat apakah proses produksi pada ketiga divisi tersebut sudah dalam penendalian atau belum. Jika masih terdapat data yang berada diluar batas peta kendali maka dilakukan revisi dengan menghilangkan data yang diluar batas tersebut. Jika semua data sudah berada dalam peta kendali maka dalam dilanjutkan untuk menghitung nilai kapabilitas proses. Dari tahap measure diketahui nilai kecacatan rata-rata dari ketiga divisi adalah 291 produk cacat dari sejuta kesempatan (DPMO) dengan nilai sigma rata-rata yaitu 4,94 sigma. Tahap ketiga adalah analyze, pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap akar penyebab masalah kecacatan. Tahap keempat yaitu improve, pada tahap ini peneliti memberikan usulan perbaikan terhadap perusahaan untuk menekan kecacatan produk dari sisi man, machine, method, material, dan environment. Selanjutnya tahapan terakhir yaitu control, tahap ini merupakan evaluasi dari tahap improve, dimana dilakukan penghitungan nilai sigma dan nilai DPMO setelah perusahaan mengimplementasikan satu perbaikan dan membuat target nilai sigma untuk kedepannya.