Penulis Utama | : | Josafat Pondang |
NIM / NIP | : | G0017110 |
ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat terutama di Indonesia. Data hingga tahun 2018 menyebutkan terdapat 500.000 penderita PGK di Indonesia. Pasien PGK memiliki berbagai macam komorbid dan menurut catatan, hipertensi(HT) dan diabetes mellitus (DM) menjadi dua penyakit komorbid yang terbanyak. Umumnya, pasien PGK terutama yang sudah pada stadium akhir (Stadium V) akan diterapi dengan hemodialisis (HD). Adanya penyakit komorbid dan HD menjadi faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena infeksi, salah satunya ialah pneumonia yang diteliti pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan adanya hubungan antara komorbid DM dan HT pada pasien PGK yang menjalani HD dengan tingkat kejadian pneumonia.
Metode: Metode Penelitian ini menggunakan teknik observasional analitik dengan desain Studi Potong Lintang. Sampel pada penelitian ini berupa 135 rekam medis pasien PGK di RSUD Dr Moewardi Surakarta yang terbagi rata menjadi 3 kelompok yaitu: pasien PGK dengan DM, PGK dengan HT, PGK dengan DM dan HT dari tahun 2016-2020. Teknik Sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eklusi yang telah ditetapkan. Variabel DM dan HT menjadi variabel independen, kejadian pneumonia sebagai variabel dependen.
Hasil: Didapatkan hubungan signifikan antara PGK dengan DM terhadap kejadian pneumonia (P=0,029), tidak ada hubungan secara statisik menurut analisa bivariat antara PGK dengan HT terhadap pneumonia (P=0,466) akan tetapi pada analisis multivariat didapatkan bahwa pasien PGK dengan HT memiliki resiko 2x lebih besar dibandingkan tanpa HT tetapi masih di bawah resiko pneumonia apabila terdapat komorbid DM (3-4 x lebih besar). Selain itu, tidak didapat hubungan signifikan antara komorbid DM dan HT terhadap kejadian pneumonia (P=0,145)
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara komorbid DM atau HT dengan kejadian pneumonia pada pasien PGK. Komorbid DM akan menyebabkan peningkatan resiko pasien PGK mengalami pneumonia yaitu 3,7 kali lebih besar dibandingkan non-DM dan HT menyebabkan resiko pneumonia 2 kali lebih besar dibandingkan non-HT. Komorbid DM lebih meningkatkan resiko terjadinya pneumonia dibandingkan Komorbid HT.
Kata Kunci: Penyakit Ginjal Kronik, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Hemodialisis, Kejadian Pneumonia
Penulis Utama | : | Josafat Pondang |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | G0017110 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Hubungan antara Komorbid Diabetes Mellitus dan Hipertensi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialis dengan Tingkat Kejadian Pneumonia di RSUD Dr Moewardi Surakarta |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F.Kedokteran - 2020 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Dokter |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F.Kedokteran, Prog. Studi Kedokteran - G0017110-2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Ratih Tri Kusuma Dewi, dr., Sp.PD-KGH., FINASIM 2. Evi Nurhayatun, dr., Sp.PD., M.Kes., FINASIM |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|