ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penemuan studi lapangan bahwa terdapat limbah kayu sisa bahan baku produksi furniture yang dibiarkan menumpuk dan tidak dikelola dengan baik di PT Rakabu Sejahtra Sragen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi alternatif pengelolaan limbah kayu tersebut dengan cara memanfaatkannya sebagai bahan baku produksi kembali menjadi produk living chair, yaitu jenis kursi santai yang sebelumnya sudah diproduksi oleh perusahaan. Penulis juga mensimulasikan penetapan harga ekspor produk tersebut dengan metode Cost Plus Pricing agar dapat mengetahui seluruh komponen biaya yang dibutuhkan.

Metode analisis data penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif untuk menjelaskan data kualitatif berupa proses produksi living chair dengan limbah kayu. Metode deskriptif juga untuk menjelaskan data kuantitatif berupa perhitungan volume limbah kayu di tahun 2019 dan mensimulasikan metode Cost Plus Pricing pada penetapan harga produk dengan cara menambahkan total harga pokok produksi dengan margin keuntungan.

Hasil penelitian ini adalah limbah kayu selama 1 tahun dengan volume 8,40924 m3 dapat dimanfaatkan menjadi 283 unit produk kursi Plank Bench 100X40X45 dengan perhitungan harga pokok produksi secara jelas dan harga FOB sebesar USD 16,90. Saran yang diberikan diantaranya perusahaan hendaknya mengelola limbah kayu dengan tepat agar limbah tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan memiliki nilai ekonomis.

Kata kunci: limbah kayu, penetapan harga, Cost Plus Pricing Method