×
Pule pandak (Rauvolfia serpentina Benth.) merupakan salah satu tanaman obat yang berhabitat di hutan teduh yang memiliki banyak manfaat dan mempunyai kandungan alkaloid. Senyawa reserpina pada akar pule pandak berguna untuk menyembuhkan penyakit hipertensi. Selain itu bagian daun dan batang memiliki manfaat lain sebagai obat tradisional untuk penyakit demam, penghilang rasa nyeri, batuk, diare (Sulandjari 2008). Khasiat yang banyak dari pule pandak sendiri tidak sepadan dengan ketersediaan tanaman. Hal tersebut terjadi karena ketersediaan pule pandak di alam yang semakin sedikit sehingga diperlukan konservasi di luar habitat aslinya salah satunya dengan metode hidroponik. Penggunaan mikoriza yang bersimbiosis dengan akar dapat mempermudah tanaman dapat air dan unsur hara pada media tanam selain itu mikoriza membantu tanaman untuk adaptasi dengan media baru sedangkan pemberian larutan AB mix berguna untuk menyediakan kebutuhan unsur hara tanaman pule pandak.
Penelitian dilaksanakan di Desa Kenayan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakartan, sedangkan analisis mikoriza di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah, dan analisis jaringan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai dari April 2018 hingga April 2019. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yaitu dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza yang terdiri 4 taraf yaitu 0 g, 5 g ,10 g, 15 g. Faktor kedua adalah konsentrasi larutan AB mix terdiri 4 taraf dengan dosis 6000ppm (6ml/L), 8000ppm (8ml/L), 10000ppm (10ml/L), dan 12000ppm (12ml/L). Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, persentase infeksi mikoriza, berat brangkasan segar, berat brangkasan kering, rasio akar tajuk, panjang akar, serapan hara P. Data dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) taraf uji 5% dan analisis lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan pemberian mikoriza berpengaruh nyata terhadap persentase infeksi mikoriza, sedangkan pada perlakuan konsentrasi larutan AB mix berpengaruh nyata terhadap jumlah daun & serapan P tanaman. Terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi mikoriza dan konsentrasi larutan AB mix pada variabel tinggi tanaman. Kombinasi perlakuan inokulasi mikoriza 5 g/tanaman dan konsentrasi larutan AB mix sebesar 10000ppm meningkatkan tinggi