×
Di Indonesia, padi hitam belum banyak dibudidayakan oleh petani sehingga jenis beras hitam juga belum banyak ditemui di pasaran. Meski demikian, padi hitam memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pangan fungsional karena mengandung antosianin yang berperan sebagai antioksidan. Selama ini, padi hitam yang dibudidayakan di Indonesia merupakan varietas lokal yang memiliki beberapa karakter kurang menguntungkan seperti tanaman tinggi, umur dalam, dan produktifitas rendah. Irradiasi menggunakan sinar gamma terhadap varietas padi hitam Cempo Ireng telah dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan karakter tanaman berumur genjah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hasil dan kandungan antosianin mutan padi hitam umur genjah generasi M6.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2018 pada lahan sawah Desa Pakahan, Kecamatan Jagalan, Kabupaten Klaten, dilanjutkan dengan uji antosianin di Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktorial dengan perlakuan perbedaan galur tanaman yakni tujuh Galur M6 Padi Hitam (M5-200-32-05-51-7 (H1), M5-200-32-05-51-10 (H2), M5-200-85-15-52-3 (H3), M5-200-85-15-52-6
(H4), M5-200-85-15-52-16 (H5), M5-200-85-15-52-25 (H6), dan M5-200-85-1552-29 (H7)) dan dua galur pembanding (Cempo Ireng dan Wulung). Tiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga ulangan Uji antosianin dilakukan menggunakan larutan buffer KCl dan buffer Na-asetat. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji DMRT. Ukuran petak adalah 1,5 m x 2 m dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Jumlah tanaman dalam satu petak sebanyak 40 tanaman. Variabel pengamatan antara lain tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, indeks kelebatan malai, berat gabah per rumpun, bobot 100 biji, biji bernas, daya hasil, warna biji, dan kadar antosianin.
Hasil penelitian menunjukkan semua galur M6 padi hitam memiliki umur berbunga dan umur panen lebih genjah dibanding Cempo Ireng akan tetapi masih kalah genjah dibading Wulung. Galur M6 padi hitam yang memiliki umur paling genjah adalah M5-200-32-05-51-10 (H2) yakni 73 HST untuk umur berbunga dan 105 HST untuk umur panen. Tidak ada perbedaan pada produktifitas padi untuk semua galur yang di uji. Meski demikian terdapat komponen hasil yang menunjukkan hasil berbeda antara lain jumlah anakan total, panjang malai, jumlah gabah per malai, Indeks Kelebatan Malai, dan bobot 100 biji. Hasil uji antosianin menunjukkan bahwa ada dua galur yang memiliki kandungan antosianin lebih tinggi dari Cempo Ireng maupun Wulung, yakni M5200-85-15-52-6(H4) dan M5-200-85-15-52-29 (H7), sedangkan galur M6 padi hitam lain memiliki kandungan antosianin lebih rendah.