Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.) merupakan salah satu tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai obat herbal namun penyedian bahan baku yang terbatas karena tanaman ini diangap sebagai gulma. Permasalahan ini dapat dikurangi dengan teknologi budidaya dengan penggunaan bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan Mikoriza Arbuskular (MA). Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi pupuk kandang dan Mikoriza Arbuskular (MA) untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil rumput mutiara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Maret 2020. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas campuran tanah + tanpa pupuk kandang kambing + tanpa MA sebagai kontrol dan komposisi media tanam yaitu tanpa pupuk kandang kambing + MA 5 g/tanaman, tanpa pupuk kandang kambing + MA 10 g/tanaman, tanpa pupuk kandang kambing + MA 15 g/tanaman, pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 + tanpa MA, pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 + MA 5 g/tanaman, pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 + MA 10 g/tanaman, pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 + MA 15 g/tanaman, pupuk kandang kambing 20 ton ha-1 + tanpa MA, pupuk kandang kambing 20 ton ha-1+ MA 5 g/tanaman, pupuk kandang kambing 20 ton ha-1+ MA 10 g/tanaman, pupuk kandang kambing 20 ton ha-1+ MA 15 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pupuk kandang kambing pada dosis 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, 15 ton ha-1, 20 ton ha-1 memberikan kenaikan pertumbuhan pada diameter tajuk tanaman. Penggunaan dosis MA  0 g/tanaman, 5 g/tanaman, 10 g/tanaman, 15 g/tanaman tidak memberikan peningkatan pertumbuhan dan hasil rumput mutiara. Interaksi antara pupuk kandang kambing dan MA tidak memberikan respon postif, namun pada semua perlakuan menunjukan bahwa terdapat asam usolit pada rumput mutiara.