Kedelai menempati posisi terpenting ketiga dalam kelompok tanaman pangan setelah padi dan jagung. Kedelai memiliki peran penting sebagai sumber protein nabati yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi masyarakat, selain itu kedelai relatif lebih murah dibanding sumber protein hewani. Selama tiga dekade terakhir produksi kedelai dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Belum tercapainya produksi kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri membuat impor kedelai terus meningkat. Pengolahan lahan dan penggunaan mulsa menjadi solusi apabila ada kendala pada budidaya kedelai. Teknologi tanpa olah tanah (TOT) merupakan salah satu cara pengolahan lahan yang menjanjikan dikembangkan untuk menangani beberapa kelemahan olah tanah sempurna (OTS).
Penelitian lapangan ini dilaksanakan di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan jenis mulsa yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai serta mengetahui tanggapan kedelai terhadap jenis mulsa pada sistem tanpa olah tanah. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yakni pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) dengan 4 percobaan dan setiap percobaan diulang sebanyak 6 kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA (Analysis of variance) berdasarkan uji F 5 % dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai yang diberi mulsa jerami memiliki tinggi tanaman yang lebih baik jika dibandingkan dengan mulsa plastik hitam perak. Pemberian mulsa plastik hitam perak berseling dan seluruhnya memiliki pertumbuhan jumlah daun dan indeks luas daun yang lebih baik jika dibandingkan dengan mulsa jerami. Pemberian mulsa jerami dan mulsa plastik hitam perak rata-rata belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai pada sistem tanpa olah tanah secara nyata