Penulis Utama | : | Amik Sugiyarti |
NIM / NIP | : | M0415007 |
Anggrek Phalaenopsis banyak diminati di pasar lokal maupun internasional. Phalaenopsis bellina (Rchb.f.) Christenson adalah anggrek lokal Indonesia yang memiliki bunga indah dan beraroma lemony, tetapi jumlah bunga tiap tandan hanya berkisar 1-3 kuntum dengan ukuran bunga 5-6 cm sehingga perlu perbaikan kultivar. Kultivar baru bisa didapat melalui perubahan genetik dengan zat kimia kolkisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi lama waktu perendaman kolkisin terhadap persentase hidup, waktu munculnya organ, karakter morfologi, dan karakter anatomi akar dan daun P. bellina.
Penelitian menggunakan metode pengujian kolkisin kemudian diamati dengan pembuatan preparat irisan parafin. Penelitian diawali dengan pembentukan protocorm P. bellina yang kemudian direndam dalam media kolkisin dengan konsentrasi konsentrasi 50 mg L-1 selama 0, 7, 10, dan 13 hari. Protocorm diinkubasi dalam media padat selama 4 bulan dan diamati persentase hidup, waktu muncul organ, morfologi, dan anatomi. Karakter anatomi diamati dengan pembuatan preparat irisan parafin. Data kuantitatif berupa persentase hidup, waktu muncul organ, panjang daun, lebar daun, tebal daun, panjang akar, diameter akar, dan luas inti sel dianalisis dengan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf nyata 5%. Data kualitatif berupa bentuk daun dan akar, serta jaringan yang terbentuk pada daun dan akar dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan persentase hidup, waktu muncul organ, panjang daun, lebar daun, tebal daun, panjang akar, dan luas inti sel menunukkan beda nyata, sedangkan diameter batang tidak beda ntara antar perlakuan. Persentase hidup protocorm 0, 7, 10, dan 13 hari perendaman kolkisin berturut-turut sebesar 100%, 61,67%, 73,10%, dan 33,27%. Akar tanpa perendaman kolkisin dan perendaman kolkisin 13 hari lebih cepat muncul pada 12 dan 13 HSP. Akar perendaman kolkisin 7 hari dan 10 hari lebih lambat muncul pada 23 dan 21 HSP. Daun P. bellina dengan perendaman kolkisin lebih pendek dan sempit, tetapi lebih tebal dari daun tanpa perendaman kolkisin. Bentuk daun berubah dari oblanceolate menjadi obovate, orbicular, dan oval. Akar P. bellina dengan perendaman kolkisin lebih pendek dari akar tanpa perendaman kolkisin. Pengaruh perendaman kolkisin membuat inti sel pada jaringan epidermis dan korteks menjadi lebih luas dan besar.
Kata Kunci : Kolkisin, Phalaenopsis bellina (Rchb.f.) Christenson, Protocorm.
Penulis Utama | : | Amik Sugiyarti |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | M0415007 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Pengaruh Variasi Lama Perendaman Kolkisin Terhadap Pertumbuhan, Morfologi, dan Anatomi Protocorm Phalaenopsis bellina (RCHB.F.) Christenson |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. MIPA - 2020 |
Program Studi | : | S-1 Biologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. MIPA, Prog. Studi Biologi-M0415007-2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Ari Pitoyo, M.Sc 2. Dr. Nita Etikawati, S. Si., M.Si. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | validasi bambang |
Fakultas | : | Fak. MIPA |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|