Abstrak

Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui: (1) indikator pencapaian kompetensi yang menjadi kesulitan belajar siswa kelas XI MIPA SMA N 3 Boyolali pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, (2) kesulitan belajar siswa pada tiap indikator pencapaian kompetensi, (3) apakah model pembelajaran STAD dilengkapi handout dapat digunakan untuk meremediasi kesulitan belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2018/2019. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik tes dan non tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes diagnostik testlet. Teknik non tes yaitu dilakukan dengan wawancara terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) siswa mengalami kesulitan pada semua indikator yang meliputi menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh sebesar 60,29%, menuliskan ungkapan berbagai Ksp sebesar 42,65%, menghitung kelarutan berdasarkan data harga Ksp sebesar 68,63%, menghubungkan Ksp dengan tingkat kelarutan sebesar 67,65%, menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya sebesar 82,35%, menjelaskan pengaruh ion senama sebesar 85,29%, dan memperkirakan terbentuknya endapan sebesar 88,24%, (2) kesulitan yang dialami siswa meliputi kesulitan konsep, kesulitan menentukan rumus yang digunakan, dan kesulitan pada operasi matematika, (3) model pembelajaran STAD dilengkapi handout dapat meremediasi kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Persentase kesulitan belajar siswa berhasil diturunkan dari 75% menjadi 30,59%.

Kata kunci : Kesulitan belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutan, STAD, handout