Abstrak

Berdasarkan dokumen RTRW Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 -2029, Kabupaten Purworejo termasuk salah satu wilayah rawan longsor dan cukup berbahaya. Total kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Purworejo mencapai 64 kejadian dan telah menyebabkan korban jiwa serta kerugian material yang besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan zona persebaran dan tingkat rawan longsor, mengetahui tingkat kerentanan ekonomi sosial, tingkat risiko kerugian di Kabupaten Purworejo serta pada daerah yang memiliki kelas kerawanan rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan skoring dan pembobotan parameter yang mengacu pada Pedoman Pengkajian Risiko Bencana BNPB No.2 tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zonasi rawan longsor di Kabupaten Purworejo terbagi empat kelas kerawanan yaitu sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Indeks kerentanan ekonomi dan sosial Kabupaten Purworejo menunjukkan kerentanan yang sama tinggi, maka risiko kerugian akibat bencana sangat besar. Hasil indeks kerentanan ekonomi di semua kecamatan termasuk sedang dan indeks kerentanan sosial tergolong tinggi berada di Kecamatan Purworejo dan Kutoarjo, sedangkan Kecamatan Bruno tergolong sedang. Berdasarkan matriks risiko, diketahui bahwa tingkat risiko kerugian Kecamatan Kutoarjo pada aspek ekonomi adalah rendah dan risiko sosialnya sedang. Kecamatan Purworejo mempunyai risiko ekonomi sedang dan risiko sosial tinggi. Kecamatan Bruno memiliki risiko ekonomi dan sosial yang sama tinggi, maka kerugian lebih besar dibandingkan kecamatan lain. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risko kerugian akibat bencana tanah longsor adalah melindungi kawasan penting dengan pembuatan bangunan penahan longsor dan relokasi sangat disarankan bagi kawasan yang berada di wilayah sangat rawan.

Kata kunci: Tanah Longsor, GIS, Ancaman, Kerentanan Ekonomi dan Sosial.