ABSTRAK

Latar Belakang : Kecelakaan kerja pada container crane menduduki peringkat teratas di data statistik kecelakaan kerja dengan kategori alat yang digunakan di PT Terminal Petikemas Surabaya. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan banyak kerugian bagi perusahaan. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya karena kondisi dari alat itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya suatu metode untuk menganalisis penyebab kegagalan dari komponen tersebut, diantaranya dengan menggunakan failure modes and effects analysis (FMEA).

Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif semi kuantitatif yang menggambarkan tentang analisis kegagalan alat container crane  dengan metode FMEA di PT Terminal Petikemas Surabaya.

Hasil : PT Terminal Petikemas Surabaya telah melakukan identifikasi kegagalan alat pada CC dan telah menerapkan pengendalian di setiap kemungkinan kegagalan. Berdasarkan hasil analisis terdapat 13 mode kegagalan pada spreader system container crane.

Simpulan : Dari hasil analisis FMEA diperoleh 13 mode kegagalan pada spreader system container crane dengan nilai RPN tertinggi 240 yaitu pin landed dan sensor proximity, serta motor listrik dengan nilai 162. Rekomendasinya dengan melakukan pengecekan fisik secara berkala dan rutin untuk ketiganya, mengganti spring dan uji alat sebelum digunakan untuk pin landed. Kemudian untuk sensor proximity dilakukan pengencangan baut atau penggantian baut, serta perbaikan pada bagian proximity. Dan untuk motor listrik dilakukan inspeksi rutin, khusus, dan penggunaan termografi serta pemasangan isolator dengan benar.

Kata Kunci : Mode Kegagalan, FMEA, Upaya Perbaikan.