Abstrak

Tujuan penelitian yaitu untuk : (1) Mengetahui jalannya Gerakan Demokrasi Gwangju Tahun 1980; (2) menganalisis pengaruh Gerakan Demokrasi Gwangju terhadap perkembangan demokrasi di Korea Selatan pada masa Presiden Chun Doo Hwan; (3) menganalisis relevansi Gerakan Demokrasi Gwangju di Korea Selatan pada masa Presiden Chun Doo Hwan dengan materi pengayaan Sejarah Asia Timur 2.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis. Sumber yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder berupa surat kabar sejaman, buku, jurnal, dan informasi dari narasumber. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis historis dengan pendekatan politik. Prosedur penelitian meliputi tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Gerakan Demokrasi Gwangju awalnya berjalan damai kemudian berubah menjadi perlawanan menggunakan senjata api akibat tindakan represif dari militer; (2) Penerapan demokrasi setelah Gerakan Demokrasi Gwangju masih terbatas namun Gerakan memberikan pengaruh dalam perkembangan demokrasi di Korea Selatan tahun 1980-1988 yaitu kebebasan pers semakin terbatas, pelanggaran kesamaan hak dan kewajiban masyarakat, dan Gerakan Demokrasi Gwangju menjadi sumber kekuatan rakyat untuk menyuarakan aspirasi kehidupan demokratis menyebabkan Revolusi Juni 1987 yang menghasilkan dikeluarkannya Deklarasi 29 Juni 1987 hingga referendum konstitusi yang mengubah Korea Selatan menjadi negara yang lebih demokratis; (3) Kajian Gerakan Demokrasi Gwangju terhadap perkembangan demokrasi di Korea Selatan yang menitikberatkan pada pembahasan awal mula kekuasaan Presiden Chun Doo Hwan dan perkembangan demokrasi di Korea Selatan relevan dan dapat menjadi materi pengayaan Sejarah Asia Timur 2, khususnya materi pokok Sejarah Kontemporer Korea, Hongkong, dan Taiwan, sub materi perkembangan Korea Selatan di bawah Chun Doo Hwan.

Kata Kunci : Gerakan Perlawanan, Demokrasi, sejarah Asia Timur