ABSTRAK
Annisa Indah Nuari. 2020. E0016071. KEKUATAN PEMBUKTIAN PSIKIATRI FORENSIK DALAM TINDAK PIDANA PERKOSAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA – SAMA DAN BERLANJUT ( Studi Putusan MA Nomor 150/ Panmud.Pid/1246 K/ PID 2017 ). Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pembuktian keterangan ahli psikiatri forensik dan pertimbangan Makhamah Agung yang mengabulkan permohonan kasasi penuntut umum dalam tindak pidana perkosaan yang dilakukan secara bersama-sama dan berlanjut pada Putusan MA Nomor 150/ Panmud.Pid/1246 K/ PID 2017. Penulisan normatif yang bersifat preskriptif adalah jenis yang digunakan dalam penulisan ini. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang menggunakan studi kepustakaan untuk teknik pengumpulan bahan hukum, sedangkan teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah metode deduksi silogisme. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pembuktian pada alat bukti keterangan ahli psikiatri forensik dalam Putusan MA Nomor 150/Panmud.Pid/1246 K/PID 2017 telah memenuhi ketentuan Pasal 183 KUHAP, bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah salah menerapkan hukum yang keliru dalam mempertimbangkan fakta - fakta hukum yang relevan secara yuridis berdasarkan alat – alat bukti yang saling bersesuaian sebagaimana yang terungkap di dalam persidangan. Pertimbangan Mahkamah Agung dalam mengabulkan permohonan kasasi penuntut umum telah memenuhi ketentuan Pasal 253 ayat (1)  KUHAP juncto Pasal 256 KUHAP. Berdasarkan alasan - alasan kasasi yang diajukan, sudah cukup alasan bagi penuntut umum untuk mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 253 ayat (1) KUHAP. Oleh karena itu, berdasarkan Pasal 256 KUHAP yang menjelaskan bahwa jika Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi, maka Mahkamah Agung harus membatalkan putusan pengadilan yang telah dimintakan kasasi dan Mahkamah Agung berhak mengadili sendiri perkara tersebut.

kata kunci : KASASI, PERTIMBANGAN HAKIM, KETERANGAN AHLI, PSIKIATRI  FORENSI