ABSTRAK
Annisa Fianni Sisma, E0016069. 2020. PENERAPAN SANKSI TINDAKAN KEBIRI KIMIA TERHADAP PELAKU KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penulisan Hukum ini dilatarbelakangi oleh adanya sanksi tindakan kebiri kimia terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak. Penelitian ini membahas dasar hukum pertimbangan hakim menjatuhkan tindakan kebiri kimia dalam Putusan Nomor 69/Pid.Sus/2019/PN.MJK dan kelemahan serta kelebihan sanksi tersebut dengan menggunakan metode penelitian non doktrinal (empiris). Diketahui dasar hukum pertimbangan Hakim yakni Pasal 76D juncto 81 Ayat (2), penjatuhan sanksi tindakan kebiri kimia karena Terdakwa melakukan persetubuhan sebanyak 9 (sembilan) kali dengan korban anak yang berbeda-beda. Kelebihan sanksi tersebut mampu memberikan efek jera, menjadi pelajaran, pencegahan, mengurangi tingkat kekerasan seksual pada anak. Kelemahan sanksi tersebut tidak mematikan hasrat seksual sepenuhnya, pelaku yang merupakan pasien gangguan jiwa dapat merasa depresi berkepanjangan serta adanya memori seksual mampu melakukan kekerasan seksual pada anak secara lebih brutal, munculnya efek samping yang tidak sesuai tujuan pemidanan, batas waktu pemidanaan yang tidak bisa diterapkan sama ke semua pelaku, dan pelaku dapat mencari obat penangkal anti-androgen. Selanjutnya diketahui Hakim telah keliru mencantumkan dasar hukum karena unsur yang tidak terpenuhi dan tidak berkaitan dengan sanksi, tidak memperhatikan sanksi tersebut dapat dilaksanakan atau tidak dan tidak mengevaluasi kejiwaan Terdakwa, maka Hakim seharusnya memperhatikan dasar hukum pertimbangannya dan mengadakan evaluasi kejiwaan terlebih dahulu. Kemudian, Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM, perlu mengatur ketentuan pelaksanaan kebiri kimia dapat mencontoh dari Korea Selatan.

Kata Kunci: KEBIRI KIMIA; KEKERASAN SEKSUAL; ANAK