ABSTRAK

Amaris Arin Aprilia. E0016048. 2020. ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA MENYEWA RAHIM (STUDI PERBANDINGAN HUKUM INDONESIA,
INDIA, dan THAILAND). Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Univeritas Sebelas Maret.

Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengkaji isu hukum untuk mengetahui hukum positif Indonesia mengatur mengenai sewa menyewa rahim dan perbandingan hukum sewa rahim di India dan Thailand dengan hukum di Indonesia. Metode yang digunakan penulis adalah penelitian hukum yuridis normatif bersifat deskriptif analitis. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, dengan cara studi pustaka/dokumen, teknik analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme yang menggunakan pola pikir deduktif. Hasil penelitian ini, menunjukkan infertilitas merupakan faktor pendorong utama masyarakat untuk menggunakan sewa rahim karena merupakan cara terakhir untuk mendapatkan anak. Sewa rahim diawali dengan adanya perjanjian oleh para pihak. Cara kerja sewa rahim sama seperti bayi tabung namun, yang membedakan adalah embrio ditanamkan ke dalam rahim orang lain. Dalam peraturan kesehatan di Indonesia, tidak adanya dukungan untuk melakukan sewa rahim dan  perjanjian sewa rahim dianggap tidak berlaku di mata hukum karena melanggar salah satu syarat sahnya perjanjian dalam KUHPerdata. India dan Thailand awalnya memperbolehkan sewa rahim secara komersial, namun semakin banyaknya kasus penelantaran ibu pengganti dan anak hasil sewa rahim membuat  kedua  negara tersebut melarang sewa rahim secara komersial tapi tetap memperbolehkan sewa rahim secara sukarela dengan syarat tertentu.

Kata kunci: HUKUM INDIA, HUKUM POSITIF, HUKUM THAILAND, PERBANDINGAN HUKUM, SEWA MENYEWA RAHI