ABSTRAK
Pariwisata merupakan sektor penting yang saat ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat sehingga dalam penanganannya melibatkan industri lainnya yang terkait. Salah satu sektor pariwisata yang menjanjikan untuk dikembangkan adalah MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Surakarta menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia dan telah ditetapkan sebagai kota MICE dengan kulinernya yang beraneka ragam, enak, dan banyak pilihan sebagai salah satu kekuatannya. Hal ini membuat banyaknya event yang diselenggarakan dengan tema kuliner, salah satunya yaitu Solo Indonesia Culinary Festival. Event ini sudah memasuki tahun keenam dengan diferensiasi setiap tahunnya. Diferensiasi tersebut perlu diketahui agar dapat diketahui strategi pengembangan yang lebih baik lagi untuk penyelenggaraan event SICF berikutnnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa observasi, wawancara dan studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam atraksi wisata yang dapat dinikmati di Solo Indonesia Culinary Festival pada tahun 2015-2019, antara lain seperti Demo dan Display Kuliner Nusantara, Pameran Perlengkapan Dapoer Tempoe Doeloe, Festival Makanan, Food Bazar, dan berbagai macam perlombaan. Berbagai macam atraksi wisata tersebut  juga menimbulkan berbagai diferensiasi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa atraksi di Solo Indonesia Culinary Festival terbagi menjadi 3 yaitu something to see, something to do, dan something to buy. Terdapat diferensiasi terhadap atraksi wisata yang ada di Solo Indonesia Culinary Festival pada tahun 2015-2019 antara lain pemilihan venue, tema festival makanan, jumlah peserta, dan jumlah pengunjung yang datang.

Kata kunci: diferensiasi, event, Solo Indonesia Culinary Festival, Sinergi Event