Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana arena produksi kultural dalam praktik pemanfaatan rumah ibadah di Kawasan Benteng Pancasila Universitas Sebelas Maret.

Latar belakang penelitian ini diawali dengan adanya keberadaan komplek rumah ibadah di Kawasan Benteng Pancasila UNS yang merupakan cerminan dari semangat dan komitmen kampus untuk membangun suasana keberagaman yang menggambarkan pengamalan nilai-nilai Pancasila melalui praktik keagamaan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Peneliti menggunakan dua jenis data penelitian,  yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis menurut Miles dan Huberman yang menggunakan beberapa prosedur kegiatan meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi serta menggunakan Teori Arena Produksi Kultural sebagai sudut pandang analisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus yang berhasil (distruktur dan menstrukturkan) di dalam komplek rumah ibadah Kawasan Benteng Pancasila UNS sebagai sebuah arena produksi kultural, mengarah pada praktik kultur sosial keagamaan yang secara umum sesuai dengan semangat awal keberadaan komplek rumah ibadah di Kawasan Benteng Pancasila UNS yakni menciptakan harmoni, kerukunan dan toleransi antar-umat beragama. Kultur yang terproduksi tersebut menghasilkan integrasi kelompok. Namun, integrasi yang tercipta masih berada pada ranah pengakuan keragaman keberagamaan  yang  bersifat  pasif.  Dengan demikian, hubungan sosiologis yang ada dalam arena tersebut masih dalam ranah simbolik dan belum menyentuh ranah substantif secara mendalam. Oleh karena itu, perlu adanya peran dari para agen yang aktif untuk melakukan praktik-praktik sosial keagamaan yang dapat merubah integrasi pada ranah simbolik ini menuju ranah substantif. Agar dapat menyusun struktur arena yang bersifat aktif tersebut, agen perlu memiliki dan didukung oleh modal-modal tertentu. Pada penelitian ini, modal yang memiliki peran signifikan adalah modal simbolik, modal kultural dan modal sosial.

Kata kunci: Habitus; Integrasi; Keberagaman; Rumah Ibadah Kampus.