Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari – hari. Namun keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD N Totosari No 102 Surakarta masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa dengan menerapkan model pembelajaran RME (Realistic Mathemathic Education) pada siswa kelas V SD Negeri Totosari No 102 Surakarta tahun ajaran 2019/2010. 
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, meliputi : perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Totosari No 12 tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 24 siswa. Sumber data berasal dari guru, data nilai keterampilan berpikir kritis, dan dokumen. Validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik.
Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian tindkaan kelas ini menunjukkan bahwa keterampilan  berpikir kritis siswa kelas V meningkat melalui penerapan model  pembelajaran RME. Peningkatan tersebut dibuktikan dari hasil tindakan hingga siklus II pertemuan II. Peningkatan terjadi sebesar 83?ri pratindakan 8%. Simpulan penelitian ini menerangkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran RME (Realistic Mathemathic Education) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematika siswa kelas V SD Negeri Totosari No 102 Tahun  Ajaran 2019/2020. </p>

 Kata kunci : keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran RME, matematika</p>

 </p>