ABSTRAK

Sistem kelistrikan Jawa-Bali 500 kV mengalami peristiwa pemadaman listrik (blackout) pada tanggal 4 Agustus 2019 yang terjadi di wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Brebes (masuk ke dalam sistem Jawa Barat). Hal ini dikarenakan terdapat kondisi switching saluran transmisi Pedan-Tasik dan hubung singkat 1 fasa ke tanah saluran transmisi Ungaran-Pemalang (Ungaran-Mandirancan). Pada tugas akhir ini dilakukan analisa terhadap aliran daya dan stabilitas transien (frekuensi, tegangan, dan sudut rotor) saat kondisi switching, kondisi switching dan hubung singkat 1 fasa, kondisi clear fault, load shedding, dan pelepasan capasitor bank.
Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa sistem melakukan perbaikan hingga tahap load shedding 18,67% dan melakukan pelepasan capasitor bank, sehingga respon frekuensi bus Mandirancan, Ungaran, Bandung Selatan, dan Pedan sebesar 99,921%; respon tegangan bus Mandirancan (96,4526%), bus Ungaran (96,2799%), bus Bandung Selatan (98,1655%), dan bus Pedan (99,4368%); respon generator absolute power angle pada generator Saguling, Tanjung Jati, dan Suralaya mengalami penurunan drastis -772,83 sampai -816,59 degree; respon generator relative power angle mengalami osilasi dan kembali keadaan steady state pada generator Saguling detik ke-6,101 (-40,14 degree), Tanjung Jati detik ke16,461 (-1,01 degree), Paiton detik ke-2,281 (0 degree), dan Suralaya tidak mengalami perubahan relative power angle.

Kata kunci: blackout Jawa-Bali 500 kV, aliran daya, ketabilan transien, sudut rotor, load shedding, pelepasan capasitor bank.