Abstrak

Proses penamaan terhadap suatu hal atau benda sangat menarik untuk diteliti. Pemberian nama terhadap suatu objek tertentu tidak dapat terlepas dari latar belakang masyarakat pemilik serta peran bahasa di dalamnya. Penamaan ramuan dalam kepercayaan masyarakat di lingkungan Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo didominasi oleh istilah kembang, yang merupakan komponen utama. Adapun konsep penamaan terhadap ramuan ini didasarkan pada cara penggunaan ramuan, gejala atau penyakit yang ingin dihilangkan, fungsi ramuan, jumlah atau kelipatan, jenis komponen dalam ramuan, dan bentuk metaforis.
Nama-nama ramuan ini juga mengandung makna kultural yang berasal dari masyarakat pemilik. Jenis penelitian ini ialah kualitatif dan termasuk dalam bentuk linguistik deskriptif. Data yang ditemukan berupa data lisan dengan menggunakan metode simak dan teknik simak libat cakap (SLC). Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini, yakni mendeskripsikan nama-nama ramuan, bentuk, dan makna kultural dalam penamaan ramuan kembang dalam kepercayaan masyarakat Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo.
Hasil analisis dari penelitian ini disimpulkan ditemukan sebanyak 14 nama ramuan dalam kepercayaan masyarakat Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Dalam hal bentuk, di dalamnya ditemukan adanya bentuk monomorfemis dan polimorfemis. Adapun proses penamaan terhadap ramuan oleh masyarakat setempat sebagian besar bermotif pada fungsi atau tujuan dari ramuan tersebut. Sementara itu, makna kultural dalam penamaan ramuan ini murni berasal dari masyarakat pemilik dan beberapa di antaranya tidak terlepas dari orientasi masyarakat terhadap ramuan tersebut.

Kata kunci : penamaan, ramuan, bentuk, makna, Kecamatan Kertek