Penelitian ini membahas tentang fenomena Linguistik Lanskap di sekolah-sekolah Islam tingkat menengah atas di Surakarta, yaitu Ponpes Assalam, Ponpes Nahdlotul  Muslimat (NDM), dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Program Keagamaan (PK) mengenai bentuk pemakaian bahasa pada tanda dan kategori fungsi bahasa pada tanda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar dari tanda-tanda bahasa di ketiga sekolah. Penelitian ini menggunakan teori Linguistik Lanskap dasar milik Landry & Bourhis  (1997) serta teori tanda milik Spolsky & Cooper (1991). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptip-kualitatif dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan dan penyajian data dengan proses observasi lapangan. Tahap kedua adalah tahap analisis data dengan mengklasifikasikan data, menafsirkan data dan menjelaskan detail informasi data sesuai rumusan masalah yang dituju dan memvalidasi data.
Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah variasi bentuk pemakaian bahasa pada fenomena Linguistik Lanskap di tiga sekolah. Ada 3 bentuk variasi bahasa yang dipakai pada tanda-tanda di tiga sekolah, yaitu monolingual yang berjumlah 43 tanda bahasa, bilingual yang berjumlah 47 tanda bahasa, dan multilingual yang berjumlah 13 tanda bahasa. Selain itu ditemukan pula bahwa kategori fungsi bahasa pada tanda-tanda di tiga sekolah berjumlah 4, yaitu (1) media informatif berjumlah 18 tanda bahasa, (2) larangan dan perintah berjumlah 22 tanda bahasa, (3) nama bangunan berjumlah 2 tanda bahasa, dan (4) media pembelajaran bahasa berjumlah 78 tanda bahasa dan non bahasa 44 tanda bahasa.

Kata Kunci: Linguistik Lanskap, Tanda  Bahasa, Keragaman Bahasa, Kategori Fungsi Bahasa, Sekolah Islam.