Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk-bentuk perjuangan kewarganegaraan untuk  meningkatkan kesejahteraan ekonomi di desa Kembang; 2) Implementasi civic responsibility (tanggung jawab sebagai warga negara) dalam memenuhi kesejahteraan keluarga di Desa Kembang; 3) Respon KUA Ampel dan Kepala Desa Kembang terhadap tanggung jawab warga negara dalam meningakatkan kesejahteraan ekonomi di Desa Kembang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengujian validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Simpulan hasil penelitian: 1) Bentuk-bentuk perjuangan kewarganegaraan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Desa Kembang. Terbagi menjadi 3 (tiga) perjuangan kewarganegaraan yaitu a) kultural dengan kesimpulan ditemukannya  perjuangan kewarganegaraan  kultural karena  dari tiga  indikator hanya satu yang tidak dilakukan, b) redistribusi dengan kesimpulan ditemukan perjuangan yang dilakukan karena dari dua indikator, semua memiliki alasan sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, c) representasi dengan kesimpulan tidak ditemukan perjuangan yang dilakukan karena tidak sesuai dengan dua indikator yang  ada.  2) Implementasi civic responsibility  (tanggung  jawab sebagai warga negara) dalam memenuhi kesejahteraan keluarga di Desa Kembang. Tanggung jawab ini dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu a) kultural yang memiliki tiga indikator dengan kesimpulan ditemukan tanggung jawab yang dilakukan oleh warga negara, b) redistribusi yang memiliki kesimpulan ditemukan tanggung jawab ini dengan memenuhi dua indikator yang ada, c) representasi memiliki kesimpulan ditemukan tanggung jawab yang dilakukan warga negara. 3) Respon KUA Ampel dan Kepala Desa Kembang terhadap tanggung jawab warga negara dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Desa Kembang. Instansi negara yang mengurus tentang pernikahan sangat tidak setuju dilakukannya pernikahan dini karena sifat yang masih labil dalam menghadapi masalah dan akan munculnya hal- hal negatif lainya setelah melakukan pernikahan dini.

Kata Kunci: Kultural, redistribusi, representasi, respon instansi negara