Abstrak

Generasi muda saat ini sedang atau telah menemukan bentuk-bentuk alternatif baru dalam perilaku politik. Kelompok muda saat ini telah menemukan minat dalam isu- isu politik dan berbagai alternatif keterlibatan politik ditengah tingkat partisipasi politik elektoral yang rendah. Perilaku politik kalangan muda saat ini lebih bersifat individual, spontan, dan dimediasi oleh berbagai platform media sosial, misalnya mengikuti  isu  politik di media sosial,  melakukan  petisi  online,  menulis  opini mengenai permasalahan politik, mengomentari postingan para politisi, dan lain sebagainya. Menggunakan pendekatan teoritik Model Mediasi Komunikasi, artikel ini menganalisis sejauh mana pengaruh penggunaan media sosial terhadap keterlibatan politik kalangan muda Tionghoa Kota Singkawang di media sosial. Dengan menggunakan konsep model mediasi komunikasi O-S-O-R yang diajukan McLeod, Kosicki, dan McLeod, penelitian ini menganalisis sekaligus menguji hubungan antara Orientasi pra paparan (motif, sosio-demografi, dan karakteristik media baru) – Stimulus (penggunaan media sosial informasi politik) – Orientasi pasca paparan (keyakinan politik) – Respons (keterlibatan (aksi) politik) dalam konteks anak muda Tionghoa Singkawang.
Dengan melakukan analisis Chi-Square, regresi, dan regresi berganda terhadap 125 orang responden yang dikumpulkan melalui kuesioner, model ini menghasilkan beberapa temuan yaitu pertama, media sosial memiliki pengaruh yang berbeda terhadap keterlibatan politik di kalangan muda Tionghoa Singkawang. Ada kecenderungan bahwa media sosial memiliki pengaruh dalam mendorong atensi pemuda Tionghoa Singkawang terhadap isu politik namun kurang dalam tindakan politik yang aktual. Atensi terhadap permasalahan politik didorong oleh berbagai faktor. Peneliti menemukan bahwa tingkat pendidikan, motif, dan aksesibiltas yang dihasilkan media sosial mempengaruhi atensi kalangan muda Tionghoa Singkawang terhadap politik. Sebaliknya, rendahnya tingkat keterlibatan politik aktual di kalangan pemuda Tionghoa Singkawang di media sosial dipengaruhi oleh tingkat keyakinan internal. Keyakinan yang dimiliki kalangan muda Tionghoa Singkawang terkait kemampuan mereka untuk terlibat dalam politik atau keyakinan bahwa mereka memiliki hak untuk berbicara mengenai politik, cenderung rendah yang berujung pada keputusan mereka untuk tidak terlibat dalam tindakan politik yang nyata di media sosial.
Temuan ini tidak hanya menganalisis mengenai pengaruh langsung antara media sosial terhadap keterlibatan politik di kalangan pemuda, namun menggambarkan proses pengaruh media yang lebih luas, proses yang terintegrasi secara komunikatif. Temuan-temuan ini menekankan pada interaksi yang dinamis diantara faktor-faktor yang mempengaruhi baik sosio-demografi, aksesibilitas media baru, motif individu terhadap  atensi  politik  seseorang  serta  keyakinan politik  yang dihasilkan  dari paparan media, memoderasi pengaruh perhatian politik di media sosial kepada tindakan nyata keterlibatan kelompok muda Tionghoa Kota Singkawang dalam kehidupan politik.

Kata kunci: model mediasi komunikasi, media baru, keterlibatan politik