Abstrak

Meningioma merupakan tumor primer ekstra-aksial non-glial intrakranial yang paling sering terjadi. Menurut who, meningioma terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan derajat keganasannya. Meningioma dengan derajat iii merupakan meningioma dengan tingkat rekurensi tertinggi disertai angka morbiditas dan mortalitiasnya tinggi dan angka harapan hidup dalam 5 tahun ke depan yang rendah. Sehingga sangatlah penting untuk evaluasi sebelum melakukan pembedahan dalam menilai potensi meningioma yang invasif agar dapat menentukan penanganan yang tepat dan meningkatkan prognosis pasien. Menilai keganasan berdasarkan nilai adc pada pemeriksaan mri kepala merupakan metode baru dan dapat menjadi alternatif pemeriksaan tambahan untuk menentukan derajat keganasan meningioma.
Tujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai adc yang didapat dengan pemeriksaan mri pada meningioma jinak dan ganas.
Metode: Pada penelitian observasional analitik ini, semua data pasien meningioma yang telah dilakukan pemeriksaan mri kepala dan pemeriksaan histopatologi yang terarsip di rsud dr. Moewardi surakarta pada tahun 2016 hingga bulan april 2020.
Hasil: Tiga puluh dua subjek sampel penelitian terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 11 subjek sampel meningioma ganas dan 22 subjek sampel meningioma jinak. Pengukuran nilai adc dilakukan dengan menilai bagian solid dari tumor. Nilai adc kemudian dikalkulasi dan menunjukan adanya perbedaan yang signifikan secara statisik (p<0>Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai adc yang signifikan antara meningioma jinak dan meningioma ganas sehingga nilai adc dapat berperan menjadi prediktor adanya kelainan patologis akibat keganasan. Akan tetapi saat ini tidak dapat diaplikasikan untuk penegakan diagnosis dikarenakan penegakan derajat keganasan meningioma masih berdasarkan gambaran histopatologisnya.

Kata kunci: meningioma, adc, mri