Abstrak

Latar Belakang: Angka kematian akibat malaria yang masih tinggi menyebabkan malaria menjadi masalah kesehatan yang penting bagi dunia, hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia bagian timur tinggal di daerah endemis malaria. Penelitian faktor risiko kematian pada  malaria di  Asia  Tenggara  terutama  di  Indonesia masih jarang,  dan  lebih banyak dilakukan di daerah endemis Afrika. Penelitian mengenai prediktor mortalitas pada anak dengan  malaria  diharapkan  dapat memberikan  gambaran  yang memadai  untuk menilai luaran dan prognosis pasien malaria secara dini.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediktor mortalitas pada anak dengan malaria di daerah endemis malaria
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan studi case control. Penelitian dilakukan dengan melihat rekam medis pasien yang terdiagnosis malaria di RSUD Kabupaten Mimika pada 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2018. pengambilan sampel dengan metode total sampling, Data yang dicatat nama pasien, usia, jenis kelamin, diagnosis, gejala klinis, trombosit, jumlah parasit, hemoglobin, tanda vital, dan kondisi keluar rumah sakit.
Hasil: Angka kematian pasien anak dengan Malaria di RSUD Kabupaten Mimika sebanyak
32 pasien dari 112 kasus pada tahun 2018. Dari lima variabel yang diteliti yaitu kejang, syok, anemia berat, hiperparasitemia dan trombositopenia, hanya hiperparasitemia dengan OR 5.451 (95% CI 1.803-16.842); P value 0.003, dan syok dengan OR 4.660 (95% CI
1.534-14.163);  P  value  0.007,  dapat  dijadikan  prediktor  mortalitas  pada  anak  dengan malaria di daerah endemis malaria.
Kesimpulan: Angka kematian anak dengan malaria di RSUD Kabupaten Mimika pada tahun 2018 masih cukup tinggi. Pasien malaria dengan gejala klinis syok dan hiperparasitemia perlu penanganan yang tepat dan cepat untuk mengurangi risiko kematian, serta edukasi kepada keluarga harus lebih baik mengenai prognosis pasien.

Kata kunci: Malaria, Endemis Malaria, Prediktor Mortalitas, Anak