Abstrak

Latar Belakang: Status gizi menjadi salah satu faktor yang menentukan kesehatan lanjut usia, selain pola hidup yang baik untuk mecapai kualitas hidup yang optimal. Kualitas hidup laki-laki cenderung meningkat pada aspek dukungan keluarga, tingkat pendidikan, sedangkan pada perempuan lebih pada hubungan yang positif. Penanganan aspek psikososial seperti depresi yang kurang optimal dapat menyebabkan menurunnya status gizi dan kualitas hidup.  
Tujuan: Studi ini menganalisis hubungan perilaku gizi seimbang, status gizi, aktivitas fisik dan kebiasaan puasa dengan kualitas hidup pada lanjut usia berbasis gender.
Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional. Besar sampel penelitian ini adalah 214 lansia di posyandu wilayah kerja puskesmas Kabupaten Klaten, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data perilaku gizi seimbang, aktivitas fisik dan kebiasaan puasa diambil menggunakan kuesioner, data status gizi diukur dengan menggunakan perhitungan IMT, sedangkan data kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Data dianalisis secara univariat, analisis bivariat menggunakan uji spearman (p<0>Hasil: Hasil uji Spearman menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara perilaku gizi seimbang, status gizi dengan kualitas hidup (p>0,05), sedangkan aktivitas fisik lansia laki-laki dan perempuan, serta kebiasaan puasa lansia laki-laki memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup (p<0>Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan perilaku gizi seimbang dan puasa pada lansia laki-laki memberikan manfaat yang sama. temuan pada penelitian ini menunjukkan lansia yang aktif beraktivitas diimbangi dukungan keluarga dan tidak hidup sendirian memiliki peluang meningkatkan kualitas hidup

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Gizi Seimbang, Lansia, Puasa, Status Gizi.