Abstrak

Latar belakang: Sindrom ovarium polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin tersering pada wanita usia reproduksi. Akupuntur mampu meningkatkan pemulihan siklus menstruasi dan menurunkan body mass index (BMI) pada wanita dengan SOPK. Efek dari akupuntur dapat ditingkatkan oleh pemberian letrozol. Peneliti tertarik untuk mengetahui perbandingan antara terapi letrozol dengan letrozol + elektroakupuntur terhadap berat badan, jumlah folikel, dan ketebalan endometrium pada wanita dengan sindroma ovarium polikistik.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan berat badan, jumlah folikel, dan ketebalan endometrium pada pasien SOPK yang mendapat perlakuan letrozol dibandingkan dengan letrozol + elektroakupuntur.
Metode penelitian: Studi analitik observasional dengan pendekatan case-control dan teknik fixed disease sampling dilakukan di Poliklinik Kandungan dan Klinik Sekar RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kelompok 1 terdiri 15 subjek wanita SOPK infertil yang mendapatkan letrozol dan kelompok 2 terdiri dari 15 wanita SOPK infertil yang mendapatkan elektroakupuntur+letrozol. Berat badan, jumlah folikel, dan ketebalan endometrium diukur pada kedua kelompok. Data dianalisis secara univariat, bivariat serta multivariat menggunakan aplikasi statistik IBM-SPSS versi 22 dan STATA versi 13.
Hasil penelitian: Terdapat perbedaan signifikan pada tebal endometrium (p=0.008), jumlah folikel hari 6 (p=0.039), jumlah folikel hari 8 (p=0.033), jumlah folikel hari 10 (p=0.041), jumlah folikel hari 12 (p=0.041) dengan terapi letrozol dengan letrozol+elektroakupuntur. Tidak ada perbedaan berat badan yang signifikan antara kelompok.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok letrozol dibandingkan kelompok letrozol+elektroakupuntur pada tebal endometrium dan pada jumlah folikel hari ke-6, 8, 10, 12 wanita SOPK infertil. Namun, tidak terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antar kelompok.

Kata kunci: berat badan, jumlah folikel, tebal endometrium, SOPK, letrozol, elektroakupuntur