Penulis Utama : M. Rudianto
NIM / NIP : S011808005
×

Metode rintang warna untuk menghias kain sudah dikenal dari seribu tahun lalu di berbagai belahan dunia, seperti di Mesir, Tiongkok, India, Timur Tengah, Afrika Barat dan daerah di Nusantara. Batik muncul pada awal abad XVII, dengan digunakannya berbagai peralatan dan bahan dengan proses penorehan malam panas. Perkembangan batik pada masa keraton di Jawa yang dikenal dengan daerah de Vorstenlanden disebut sebagai “Batik Keraton”. Batik dengan tata ragam hias dan pewarnaan yang merupakan paduan antara matra seni, adat, pandangan hidup, dan kepribadian lingkungan yang melahirkannya. Batik Keraton mencerminkan pengaruh Hindu-Jawa dan beralkuturasi dengan nuansa Islam dalam hal stilasi bentuk ragam hiasan. Masyarakat Saudagar merespon dengan menjadikan batik sebagai komoditas perdagangan dimasanya. Masyarakat memiliki peluang untuk mengembangkan perdagangan batik, mulailah terjadi transformasi konsep batik yang dulunya sebagai persembahan menjadi barang dagang untuk diperjual-belikan. Daerah perkembangan industri batik di  Surakarta adalah; Laweyan, Kauman, dan daerah pinggiran (Sragen, Bekonang, Matesih, Sukoharjo, Bayat, dan sebagainya).
Laweyan tumbuh dengan usaha batik rumahan hingga industri profesional yang memproduksi serta menjual batik hingga saat ini. Masyarakat Laweyan pada abad XIX telah menandakan sebagai komunitas tersendiri, mampu berdikrari mengembangkan kehidupan secara mandiri sebagai Saudagar Batik. Batik Sudagaran yang dihasilkan merupakan wastra batik yang polanya bersumber pada batik keraton, dengan ragam hias utama serta isen polanya digubah sedemikian rupa sesuai dengan selera kaum Saudagar. Menarik untuk dikaji mengenai pengembangan desain batik Sudagaran serta strategi pemasaran usaha batik di Laweyan Surakarta. Dihasilkannya analisis latar belakang perancangan desain yang didasarkan kehidupan sosial periode awal kemunculannya, transformasi batik Sudagaran yang berperan dalam perkembangan corak batik, serta dampak strategi pemasaran pada usaha batik di Laweyan Surakarta. Karya batik berorientasi ekonomi yang tumbuh pada masyarakat pedagang dan mulai memudarnya filosofis karya yang dikarena faktor kepentingan usaha.

Kata Kunci: Batik Keraton, Batik Sudagaran, Usaha Batik di Laweyan

 

×
Penulis Utama : M. Rudianto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S011808005
Tahun : 2020
Judul : Transformasi Batik Sudagaran dalam Perancangan Desain dan Strategi Pemasaran pada Usaha Batik di Laweyan Surakarta
Edisi :
Imprint : UNS - Pascasarjana - 2020
Program Studi : S-2 Seni Rupa
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjan, Prog. Studi Seni Rupa - S011808005 - 2020
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Nanang Rizali, MSD.
2. Dr. Ahmad Faizin, M.Sn.
Penguji :
Catatan Umum : validasi bambang
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.