Latar Belakang: Asupan gizi yang kurang dapat mempengaruhi kondisi tubuh remaja putri, salah satunya meningkatkan kejadian anemia. Teori Health Belief Model dapat menentukan seseorang akan berperilaku seperti apa dalam menentukan asupan gizi yang dikonsumsi setiap hari, terutama makanan yang mampu mencegah anemia. Program pemberian tablet tambah darah dan faktor intrapersonal dan sosial mampu mempengaruhi asupan gizi pencegahan pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pemberian tablet tambah darah, faktor intrapersonal dan sosial terhadap asupan gizi pencegahan anemia pada remaja putri SMA/MAN di Yogyakarta: aplikasi Health Belief Model.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan kohor retrospektif. Sampel dipilih secara purposive sampling dengan jumlah sampel 120 subjek penelitian. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear multilevel dengan program Stata 16.
Hasil: Terdapat enam variabel pada level individu yang mempunyai pengaruh terhadap asupan gizi pencegahan anemia pada remaja putri dan secara statistik signifikan yaitu program pemberian tablet tambah darah (b= 0.24; CI 95%= 0.15 hingga  0.32; p=  <0 b= >0.24; p= 0.001), persepsi kerentanan (b= 0.11; CI 95%= 0.02 hingga 0.20; p=
0.012), persepsi keseriusan (b= 0.66; CI 95%= 0.56 hingga 0.76; p= <0>persepsi manfaat (b= 0.23; CI 95%= 0.13 hingga 0.33; p= <0>hambatan (b= -0.09; CI 95%= -0.17 hingga -0.01; p= 0.04). Tidak terdapat pengaruh kontekstual sekolah terhadap asupan gizi pencegahan anemia pada remaja putri dengan ICC=4.57e-25%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh program pemberian tablet tambah darah, pendapatan keluarga, dan konstruk Health Belief Model (persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan) terhadap asupan gizi pencegahan anemia pada remaja putri. Tidak terdapat pengaruh kontekstual sekolah terhadap asupan gizi pencegahan anemia pada remaja putri.

Kata Kunci: Analisis multilevel, program pemberian tablet tambah darah, pendapatan keluarga, konstruk Health Belief Model (persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan), asupan gizi pencegahan anemia.