×
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui: 1) keefektifan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT), Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung dalam memecahkan masalah sosial; 2) keefektifan kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah sosial; 3) perbedaan kemampuan memecahkan masalah sosial dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, rendah yang belajar menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT); 4) perbedaan kemampuan memecahkan masalah sosial dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, rendah yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL);
5) keefektifan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT), Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung terhadap kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah dalam kemampuan memecahkan masalah sosial.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Penelitian ini dilaksanakan di 6 sekolah dasar negeri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri dari 152 peserta didik yang dipilih menggunakan teknik multistage random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian terbuka dan angket kecerdasan emosional yang sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Uji prasyarat penelitian meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Test, uji homogenitas menggunakan uji Levene Test, serta uji keseimbangan dilakukan dengan analisis variansi satu jalan sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan desain faktorial 3 x 3 menggunakan aplikasi SPSS 21.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) model pembelajaran VCT lebih efektif dalam memecahkan masalah sosial dibandingkan dengan model PBL dan model PBL lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran langsung; 2) kecerdasan emosional sedang lebih efektif dibandingkan dengan kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan emosional tinggi lebih efektif dibandingkan kecerdasan emosional rendah dalam kemampuan memecahkan masalah sosial; 3) tidak terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah sosial antara peserta didik dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah yang belajar menggunakan model VCT; 4) tidak terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah sosial antara peserta didik dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah yang belajar menggunakan model PBL; 5) Tidak terdapat perbedaan
model pembelajaran (Value Clarification Technique (VCT), Problem Based Learning (PBL) dan pembelajaran langsung) antara peserta didik dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah dalam kemampuan memecahkan masalah sosial.
Kata kunci: Kemampuan memecahkan masalah, kecerdasan emosional, masalah sosial, model pembelajaran.