Latar belakang: Sepsis neonatorum masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia menilik dari morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Gejala klinis tidak khas. Kultur darah masih merupakan standar baku diagnosis sepsis neonatorum, meskipun prosesnya membutuhkan waktu. Diagnosis awal sepsis neonatal onset dini menjadi sulit. Uji diagnostik baru perlu diteliti untuk menegakkan sepsis neonatorum.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai diagnostik Sistem Skoring Hematologi Rodwell dibandingkan dengan rasio hitung neutrofil terhadap limfosit dalam mendiagnosis sepsis neonatorum.
Metodologi: Studi analitik observasional potong lintang dilakukan di Unit Neonatologi RSUD Dr. Moewardi sejak Oktober 2018 sampai dengan Oktober 2019. Sampel darah dari neonatus yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan hematologi untuk menghitung skor hematologi Rodwell, rasio hitung neutrofil terhadap limfosit, dan kultur darah. Dilakukan penghitungan sensitifitas, spesifisitas, Nilai Prediksi Positif (NPP), dan nilai prediksi negatif (NPN).

Hasil: Sebanyak 50 neonatus memenuhi kriteria inklusi. Terdapat 23 neonatus (46%) memiliki kultur darah positif. Dari seluruh neonatus yang memiliki kultur darah positif, 14 (60,9%) diantaranya adalah lelaki (p value 0,013). Enam (26,1%) neonatus dari kelompok kultur darah positif memiliki faktor risiko maternal. Sensitivitas, specificitas, NPP, dan NPN dari sistem skoring Hematologi Rodwell yaitu 73.9%, 100%, 100% dan 81,8%, berturut-turut. Sensitivitas, specificitas, NPP, dan NPN dari NLCR yaitu 65,2%, 70,4%, 65,2% and 70,4%, berturut-turut, dengan cut-off point 2.495.
Kesimpulan: Sistem Skoring Hematologi Rodwell lebih superior dibandingkan dengan NLCR dalam mendiagnosis sepsis neonatorum.

Kata kunci: sepsis neonatorum, Rodwell Hematological Scoring System, NLCR, Neonatus, Uji diagnostik