Latar Belakang, Anak dengan palsi serebral memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadi gangguan tidur. Hal ini dapat diakibatkan karena rasa sakit, gangguan mobilitas, dan gangguan stimulasi sensorik. Gangguan tidur pada anak dengan palsi serebral mempengaruhi perkembangan fisik, emosi, dan kognitif.
Tujuan, Mengetahui prevalensi gangguan tidur pada anak dengan palsi serebral dan mengetahui hubungan antara tipe jenis palsi serebral dan tipe gangguan tidur
Metode, Desain penelitian yang digunakan adalah dengan studi potong lintang. Pengambilan data menggunakan kuesioner SDSC yang diisi oleh orang tua atau pengasuh anak palsi serebral di poli Neurologi rumah sakit dr. Moewardi Surakarta, berusia 3-12 tahun yang melakukan kunjungan pada Oktober 2019 hingga Januari 2020.
Hasil, Dari 64 anak dengan palsi serebral, yang paling banyak adalah palsi serebral tipe spastik sebesar 73,4%, dan 17 anak atau 26,6% memiliki gangguan tidur secara keseluruhan. Secara statistik, palsi serebral tipe spastik berisiko 3,5 kali mengalami gangguan tidur. Jenis gangguan tidur yang paling banyak didapatkan adalah gangguan memulai tidur dan mempertahankan tidur dengan OR 1,913 dengan nilai p 0,2.
Kesimpulan, Anak dengan palsi serebral tipe spastik mengalami lebih banyak gangguan tidur tipe memulai dan mempertahankan tidur

Kata Kunci: Palsi serebral, gangguan tidur, SDSC, anak