Latar belakang: Disfungsi otot skeletal pasien PPOK terjadi pada otot pernapasan dan otot ektremitas bawah. Otot-otot pernapasan terlalu banyak bekerja secara kronis dan otot-otot ekstremitas bawah terutama quadriceps, secara kronis kurang bekerja. Otot quadriceps berperan penting pada kehidupan karena merupakan otot penyokong tubuh dan lokomotor utama yang mendukung sebagian besar aktivitas sehari-hari pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh latihan penguatan otot quadriceps dan pursed lip breathing terhadap kekuatan otot quadriceps, VO2 max, sesak napas, kapasitas exercise, dan skor CAT penderita PPOK stabil.
Metode Rancangan penelitian ini adalah randomized pretest and posttest groups design pada pasien PPOK stabil di RSUD Dr. Moewardi dan Rumah Sakit UNS Surakarta bulan Januari-Februari 2020 secara consecutive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan pertama dengan latihan penguatan otot quadriceps dan pursed lip breathing (PLB) serta kelompok perlakuan kedua dengan PLB. Kekuatan otot quadriceps, VO2 max, gejala sesak napas, kapasitas exercise, dan skor CAT dinilai pada awal dan setelah perlakuan 6 minggu pada kedua kelompok.
Hasil: Sebanyak 30 subjek pasien PPOK stabil mengikuti penelitian ini. Kelompok perlakuan pertama menunjukan peningkatan kekuatan otot quadriceps (3,80±0,414), peningkatan VO2 max (4,55±1,079), penurunan skor modified BORG scale (-3,27±0,458), peningkatan 6MWT (231,33±54,820), dan penurunan skor CAT (-10,40±2,746) dibanding kelompok kontrol (p<0>Kesimpulan: Latihan penguatan otot quadriceps dan PLB selama 6 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot quadriceps, VO2 max, menurunkan gejala sesak napas, meningkatkan kapasitas exercise, dan menurunkan skor CAT penderita PPOK stabil lebih baik daripada PLB saja.

Kata kunci: Quadriceps, Plb, Ppok, Vo2 Max, Cat