Penulis Utama | : | Mohamad Regalfa Margiono |
NIM / NIP | : | S631608002 |
Desa Bangsring dahulu terkenal sebagai penghasil ikan hias di Banyuwangi. Penangkapan ikan yang dilakukan secara besar-besaran dengan menggunakan bahan kimia, membuat ekosistem perairan di selat Bali mengalami kerusakan. Akibatnya hasil tangkapan para nelayan menjadi menurun. Solusi untuk menyelesaikan krisis ekosistem di perairan Selat Bali yaitu dengan melakukan konservasi terumbu karang. Konservasi ekosistem bawah laut yang dilakukan oleh para nelayan ini menimbulkan dampak positif. Kini para nelayan meninggalkan kebiasaan buruk dalam menangkap ikan, bahkan meninggalkan mata pencaharian nelayannya dan beralih menjadi pelaku wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan mata pencaharian, mengetahui strategi pemberdayaan, dan mengetahui keberha silan perubahan mata pencaharian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Penelitian menggunakan teori coping dan teori strategi pemberdayaan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan mata pencaharian dari nelayan menjadi pelaku wisata disebabkan oleh faktor personal, perilaku dan lingkungan. Strategi pemberdayaan pada level mikro dalam bentuk sosialisasi pentingnya menjaga ekosistem bawah laut, pada level mezzo melalui pendirian kelompok nelayan Samudra Bhakti dan konservasi ekosistem bawah laut, sedangkan pada level makro melalui pengelolaan pariwisata. Keberhasilan perubahan mata pencaharian ditunjukkan oleh peningkatan kesejahteraan (pendapatan), akses menuju lokasi yang baik, kesadaran kritis untuk menjaga ekosistem, peningkatan partisipasi dan kesadaran kontrol keberdayaan. Adanya perubahan mata pencaharian dari nelayan menjadi pemandu wisata, berefek terhadap meningkatnya penghasilan masyarakat.
Kata kunci: Pemberdayaan, Nelayan, Kelompok, Wisata, Konservasi