Udang merupakan salah satu produk perikanan yang memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan devisa negara. Kontribusi udang dalam meningkatkan devisa negara yaitu sebagai salah satu komositas unggulan ekspor perikanan Indonesia. Jenis produk udang yang diekspor meliputi tiga macam yaitu udang beku, udang segar dan udang olahan. Tujuan ekspor utama udang Indonesia adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan pasar udang terbesar di dunia. Di Amerika Serikat, Indonesia menempati nomer dua sebagai pemasok udang terbesar setelah India. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan, daya saing dan kinerja ekspor udang Indonesia di pasar Amerika Serikat. Metode yang digunakan diantaranya yaitu metode exponential smoothing untuk melihat perkembangan ekspor yang disajikan secara tahunan dan bulanan, metode Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengukur daya saing secara komparatif dan metode Constant Market Share untuk mengukur kinerja ekspor produk udang Indonesia. Data yang digunakan adalah jenis data tahunan (sekunder), yakni dari tahun 2001 sampai Tahun 2017 dan data bulanan Desember 2012-Desember 2017 untuk melihat perkembangan ekspor, tahun 2008-2009 untuk analisis CMS dan RCA. Data - data utama yang digunakan meliputi data nilai ekspor komoditi udang khususnya untuk komoditi udang beku, segar dan olahan negara Indonesia, negara-negara eksportir teratas dan dunia ke Amerika Serikat, total nilai ekspor Indonesia, negara-negara eksportir teratas dan dunia di level yang sama, nilai ekspor udang beku, segar dan olahan dunia. Sumber data diperoleh dari United Nations Commodity Trade Statistics Division (UN COMTRADE), International Trade Center (ITC), Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan ekspor udang Indonesia terutama udang beku dan olahan mengalami peningkatan jika diliat berdasarkan periode tahunan, berbeda halnya dengan perkembangan udang segar yang cenderung berfluktuatif dan mengalami kenaikan atau pun penurunan nilai ekspor yang sangat signifikan. Jika dilihat berdasarkan periode bulanan perkembangan ekspor udang beku maupun olahan cenderung naik turun, sedangkan perkembangan ekspor udang segar selama beberapa bulan di awal bulan pengamatan menunjukkan grafik yang konstan, namun pada beberapa bulan terakhir di bulan pengamatan mengalami perkembangan ekspor yang sangat berfluktuasi. Berdasarkan hasil indeks RCA, udang beku dan udang olahan Indonesia memiliki daya saing diatas rata-rata dunia di pasar Amerika Serikat, sedangkan udang segar memiliki daya saing yang lebih rendah dan dibawah rata-rata dunia. Indeks RCA udang beku lebih besar dibanding udang segar dan udang olahan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Amerika Serikat merupakan pasar spesifik udang beku, selain itu ekspor udang Indonesia lebih bertumpu pada spesifik produk udang beku. Berdasarkan hasil analisis CMS yang dilihat dari aspek pertumbuhan ekspor, efek komposisi produk, efek distribusi pasar dan efek daya saing, udang beku memiliki kinerja ekspor yang lebih unggul dibanding udang segar dan udang olahan di Amerika Serikat, meskipun pada efek distribusi pasar memiliki angka yang negatif, yang artinya pertumbuhan impor udang beku Amerika Serikat cenderung lambat.

Kata Kunci: Udang, Perkembangan Ekspor, Daya Saing, Kinerja Ekspor