Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan karakteristik, menganalisis kelayakan   dan   menganalisis   efektivitas   media   pembelajaran   IPA   dengan augmented reality berbasis model discovery learning pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode Research & Development (R&D) yang mengacu pada model Borg dan Gall (1983) yang dimodifkasi menjadi sembilan tahapan yaitu: 1) penelitian pendahuluan, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba skala teratas, 5) revisi produk I,  6)  uji  coba  skala  menengah,  7)  revisi  produk  II,  8)  uji  coba  lapangan operasional, dan 9) revisi produk akhir.
Pada uji coba lapangan operasional dilakukan penelitian kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Penelitian dilakukan pada dua sekolah menengah pertama di kabupaten Ponorogo dengan kategori sekolah tinggi dan sedang, dengan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada masing-masing sekolah. Data yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah berupa soal esai dan data yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar berupa penilaian diri. Data dianalisis dengan uji N-gain danuji statistik anakova dengan bantuan SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) telah dikembangkan media augmented reality berbasis discovery learning pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang sudah disesuaikan dengan sintaks discovery learning dan tahapan  Borg and  Gall  yang telah  dimodifikasi  menjadi  9  tahapan;  2) media augmented reality berbasis discovery learning pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan telah diuji kelayakannya, baik dari aspek materi, media, bahasa dan pembelajaran dengan skor 86,2% dan masuk dalam kategori sangat baik; 3) produk media augmented reality berbasis discovery learning pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan efektif digunakan di SMP Negeri 1 Bungkal dan SMP Negeri 1 Balong di kabupaten Ponorogo. Keefektifan media yang dikembangakan pada kedua sekolah tersebut terhadap kemampuan pemecahan masalah  memiliki  kategori  sedang,  adapun  keefektifan  media  yang dikembangakan terhadap motivasi belajar memiliki kategori tinggi. Hasil uji anakova menunjukkan ada pengaruh perbedaan perlakuan antara siswa pada kelas kontrol dan eksperimen, sehingga disimpulkan ada pengaruh   media yang dikembangkan terhadap kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar.

Kata kunci: Media Augmented Reality, Model Discovery Learning, Kemampuan Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar, Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan