Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbedaan hasil belajar antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL dengan metode proyek dan eksperimen terhadap hasil belajar peserta didik;2) mengetahui perbedaan hasil belajar antara kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 3) mengetahui perbedaan hasil belajar antara sikap kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 4) mengetahui interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL dengan metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 5) mengetahui interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL dengan metode proyek dan eksperimen dengan sikap kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 6) mengetahui interaksi antara kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah dengan sikap kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 7) mengetahui interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL dengan metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah dan sikap kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dengan jumlah 64 peserta didik. Instrumen hasil belajar terdiri dari ranah sikap dan keterampilan berupa lembar observasi serta ranah pengetahuan berupa tes pilihan ganda. Instrumen kemampuan berpikir analitis berupa tes pilihan ganda dan sikap kerjasama berupa angket. Analisis data yang digunakan yaitu uji anova tiga jalan  menggunakan IBM SPSS Statistic 20.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) hasil belajar ranah sikap dan pengetahuan peserta didik yang diberikan pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek lebih baik dibandingkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode eksperimen. Sedangkan hasil belajar ranah keterampilan peserta didik yang diberikan pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek tidak lebih baik dibandingkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode eksperimen; 2) Hasil belajar ranah pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang memiliki nilai kemampuan berpikir analitis tinggi tidak lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki nilai kemampuan berpikir analitis rendah. Sedangkan hasil belajar ranah sikap peserta didik yang memiliki nilai kemampuan berpikir analitis tinggi lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki nilai kemampuan berpikir analitis rendah; 3) Hasil belajar ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang memiliki nilai sikap kerjasama tinggi tidak lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki nilai sikap kerjasama rendah; 4) Ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berpikir analitis terhadap hasil belajar peserta didik; 5) Ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek dan eksperimen dengan sikap kerjasama terhadap hasil belajar ranah sikap dan keterampilan peserta didik. Namun juga tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek dan eksperimen dengan sikap kerjasama terhadap hasil belajar ranah pengetahuan peserta didik; 6) Tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah dengan sikap kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar peserta didik; 7) Tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dengan metode proyek dan eksperimen dengan kemampuan berpikir analitis dan sikap kerjasama terhadap hasil belajar peserta didik

Kata Kunci: Model PBL, Kemampuan Berpikir Analitis, Sikap Kerjasama, Hasil Belajar