Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan antara pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing terhadap hasil belajar siswa, 2) perbedaan antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa, 3) perbedaan antara kerjasama tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa, 4) interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa, 5) interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing dengan kerjasama terhadap hasil belajar siswa, 6) interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa dan 7) interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian adalah 60 siswa SMPK kelas VIII. Instrumen yang digunakan adalah instrumen perlakuan yakni silabus, RPP, LKS, intrumen pengumpulan data yakni tes untuk hasil belajar aspek pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis, angket untuk hasil belajar aspek sikap dan kerjasama serta lembar observasi untuk hasil belajar aspek keterampilan. Analisis data yang digunakan yaitu anava tiga jalan menggunakan SPSS 16.0.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) ada perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan sikap antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model problem based learning dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan inkuiri terbimbing tetapi tidak pada aspek keterampilan, 2) tidak ada perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah, 3) tidak ada perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan antara siswa yang memiliki kerjasama tinggi dengan siswa yang memiliki kerjasama rendah, 4) tidak ada interaksi antara model problem based learning, inkuiri terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa 5) tidak ada interaksi antara model problem based learnig, inkuiri terbimbing dengan kerjasama terhadap hasil belajar aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, 6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa dan 7) tidak ada interaksi antara model problem based learning dan inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis dan kerjasama terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci: Model Problem Based Learning, Inkuiri Terbimbing, Pendekatan Saintifik, Kemampuan Berpikir Kritis, Kerjasama, Hasil Belajar