Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis teks cerita imajinasi tentang kerusakan lingkungan dengan metode think talk write, 2) untuk meningkatkan kemampuan menulis teks cerita imajinasi tentang kerusakan lingkungan dengan metode think talk write. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa SMP Warga Surakarta.
Penelitian  peningkatan   kualitas  proses  pembelajaran  dan   kemampuan menulis teks cerita imajinasi tentang kerusakan lingkungan ini menggunakan prosedur penelitian tindakan meliputi kegiatan survei awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, serta penyusunan laporan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara atau diskusi, kajian dokumen, dan tes. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis perbandingan tetap dan analisis kritis.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) penerapan metode think talk write
(TTW)  dapat  meningkatkan  kualitas  proses  pembelajaran  menulis  teks  cerita
imajinasi  tentang  kerusakan  lingkungan  dengan  indikator:  a)  persentase siswa
aktif kritis 39% pada prantindakan, 64% pada siklus I,  dan  89% di siklus II; b)
persentase siswa kreatif pratindakan 46%, siklus I 64%, dan siklus II 82%; c)
siswa kolaboratif 21% di pratindakan, 64% pada siklus I, dan 82% pada siklus II;
d) siswa komunikatif 39% pratindakan, 72% siklus I, dan 86% siklus II.   2)
Penerapan metode think talk write dapat meningkatkan kompetensi menulis teks
cerita imajinasi tentang kerusakan lingkungan. Persentase ketuntasan pratindakan
25% dengan nilai rata-rata 61,54 termasuk dalam predikat kurang, siklus I 64%
nilai rata-ratanya 74 termasuk dalam predikat cukup, siklus II 89% nilai rata-
ratanya 83 berpredikat baik.
Penerapan metode think talk write yang efektif   sebagai berikut ini. (1)
Think, siswa menyaksikan video tentang kerusakan lingkungan yang ditayangkan
guru;   siswa berpikir kritis tentang isi video yang disaksikan berupa masalah,
dampak, dan solusi dari masalah tersebut; siswa membuat catatan hasil berpikir
kritis tentang permasalahan yang terjadi dalam video yang disaksikan, dampak,
dan  solusinya.  (2)  Talk,  siswa  mengomunikasikan  hasil  pemikiran  kritisnya tentang video yang sudah dicatat secara lisan di depan kelompoknya dan siswa
lain menanggapinya. (3) Write, siswa menentukan tokoh protagonis dan antagonis cerita imajinasi; siswa secara individu membuat kerangka teks cerita imajinasi tentang kerusakan lingkungan; siswa secara individu menulis teks cerita imajinasi tentang  kerusakan  lingkungan  berdasarkan  hasil  pemikiran  kritis  yang  telah dicatat dan dikomunikasikannya;  siswa menyunting teks cerita imajinasi yang telah ditulisnya baik dari segi isi maupun bahasanya.

Kata kunci:   Metode Think Talk Write, Kualitas Proses Pembelajaran, Kompetensi Menulis Cerita Imajinasi, Siswa