Latar Belakang:  Otitis media sering disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa, yang menyebabkan  infeksi bakteri pada manusia. MDA dapat digunakan sebagai indeks pengukuran aktivitas radikal bebas pada tubuh. Tingginya kadar MDA pada tubuh disebabkan oleh meningkatnya aktivitas radikal bebas dalam tubuh. Malondialdehyde (MDA) merupakan  produk akhir peroksidasi lipid dan sebagai biomarker peroksidasi lipid untuk menilai stress oksidatif. Dengan demikian terdapatnya proses inflamasi dapat mempengaruhi peningkatan kadar MDA.
Tujuan: Mengetahui pengaruh induksi Pseudomonas aeruginosa terhadap kadar malondialdehyde serum pada tikus putih model otitis media.
Metodologi: Penelitian  ini memakai rancangan eksperimental post-test control group design dengan tikus putih jantan Rattus Novergicur sebagai subjek penelitian sebanyak 21 sampel. Yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kontrol dan kelompok kedua adalah yang diinduksi Pseudomonas aeruginosa. Kemudia diukur pada hari ke 7 dan ke 14. Kemudian data akan analisa menggunakan SPSS for wondows release 22.
Hasil: Analisis data penelitian ini dengan uji Mann Whitney, dikarenakan distribusi data yang tidak normal. Terdapat pengaruh yang bermakna induksi Pseudomonas aeruginosa terhadap kadar malondialdehyde serum, dimana kadar MDA serum lebih tinggi pada kelompok perlakuan pada MDA hari ke 7 dan MDA hari ke 14 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p=0.002 (<0>Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna pada induksi Pseudomonas aeruginosa terhadap kadar malondialdehyde serum pada tikus putih model otitis media, dimana terdapat perbedaan yang signifikan lebih tinggi kadar malondialdehyde  serum antara kelompok perlakuan dibanding kontrol.

Kata Kunci: MDA, Tikus Putih,  Pseudomonas Aeruginosa.