Penulis Utama | : | Alip Sugianto |
NIM / NIP | : | T111708001 |
Kesenian Reyog Ponorogo banyak mengandung kearifan lokal, namun belum digali secara maksimal. Oleh karena itu perlu dieksplorasi guna membangun masyarakat yang beradab, mengingat pada era sekarang banyak kasus mengenai adab seperti kenakalan remaja, rusaknya moral, dan hilangnya sopan santun. Untuk mengeksplorasi kerifan lokal dalam bahasa dan budaya pada seni Reyog dapat dirumuskan berikut ini:(1) Apa sajakah aspek bahasa dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal pada seni Reyog Ponorogo dalam tinjauan etnolinguistik (2) Bagaimanakah fungsi dan nilai kearifan lokal dalam bahasa dan budaya pada seni Reyog Ponorogo dalam tinjauan etnolinguistik (3) Bagaimanakah strategi keberlangsungan kearifan lokal dalam bahasa dan budaya pada seni Reyog Ponorogo (4) Mengapa keberlangsungan kearifan lokal dalam bahasa dan budaya pada seni Reyog Ponorogo perlu dilakukan.
Pendekatan yang digunakan dalam mengekplorasi kearifan lokal dalam seni Reyog Ponorogo adalah etnolinguistik dengan tiga komponen teks, ko-teks dan konteks. Aspek teks dianalisis dengan semantik, ko-teks dengan semiotik dan konteks dengan analisis budaya. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif. Metode deskriptif kualitatif ini memanfaatkan metode etnografi. Ada dua macam data dalam penelitian kualitatif, yaitu data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh dan menyediakan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode utama yaitu observasi dan interview. Penelitian ini menggunakan teknik criterion-based sampling dan teknik snowball sampling. Validitas data dengan teknik triangulasi (tringulation) yaitu sumber data dan metode. Teknik analisis data model Spradly.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kearifan lokal dalam teks tercermin dari cerita Reyog Ponorogo dalam prosa rakyat, bahasa rakyat, ungkapan tradisional, puisi rakyat. Ko-teks berupa bahasa noverbal seperti aktor, pakaian tradisional, properti tradisional, alat musik tradisional, gerakan tari tradisional serta paralinguistik. Unsur kebahasaan baik verbal dan non verbal berkaitan erat dengan budaya yang melingkupi yang dapat diungkapkan melalui analisis budaya, sosial, situasi dan idiologi. (2) Fungsi budaya antara lain pengesahan budaya, pemaksaan norma, alat pendidikan, alat hiburan, alat ekonomi, alat politik, alat dakwah. Nilai budaya terdiri dari kearifan budaya, ekonomi, ekologis, kesehatan dan komunikasi (3) Strategi revitalisasi meliputi reformulasi, komunikasi, organisasi, adaptasi, transformasi, dan rutinitas. Strategi pelestarian (horizontal transmition), (vertical transmition), dan idiological transmition. Adapun pemanfaatan terdiri dari buttom up dan top down. (4) Pentingnya keberlangsungan kearifan lokal guna mempertahankan eksistensinya pada masa kini dan esok.
Kata Kunci: Kearifan Lokal, Seni Reyog dan Etnolinguistik.
Penulis Utama | : | Alip Sugianto |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T111708001 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Kearifan Lokal dalam Bahasa dan Budaya pada Seni Reyog Ponorogo : Kajian Etnolinguistik |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2020 |
Program Studi | : | S-3 Linguistik (Deskriptif) |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Linguistik - T111708001 - 2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. H. Wakit Abdullah, M.Hum. 2. Prof. Dr. Sumarlam, M.S., |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|