Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman guru, siswa, dan orang tua mengenai implemetasi pembelajaran metematika dalam jaringan selama pandemik COVID-19 di SMA Negeri 1 Banyudono.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei dengan tujuan evaluasi. Subjek penelitian adalah kelas XI dengan jumlah 318 siswa dan XII dengan jumlah 281 siswa SMA Negeri 1 Banyudono yang terdiri dari XI IPA empat kelas, XI IPS lima kelas, XII IPA tiga kelas dan XII IPS lima kelas serta orang tua siswa. Kamudian sampel penelitian ini adalah siswa dan orang tua siswa dengan jumlah sampel acak siswa kelas XI dan XII sebanyak 240 responden yang terdiri dari XI IPA empat kelas, XI IPS lima kelas, XII IPA tiga kelas dan XII IPS lima kelas serta jumlah sampel acak orang tua siswa yang terkait sebanyak 240 responden. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara yang ditujukan kepada guru serta angket melalui Google Form yang ditujukan kepada siswa dan orang tua siswa. Validitas instrumen penelitian menggunakan validitas isi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Prosedur penelitian terdiri dari tahapan pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.
Simpulan penelitian ini adalah implementasi pembelajaran matematika secara daring di SMA Negeri 1 Banyudono sudah cukup baik dan efektif walaupun terdapat beberapa kendala. Terkait beberapa keunggulan implementasi pembelajaran matematika secara daring di SMA Negeri 1 Banyudono diantaranya fasilitas yang sering dipakai oleh siswa adalah HP milik sendiri yang telah siswa miliki tanpa membeli yang baru dengan keadaan baik dan kondisi sinyal baik pula serta guru menggunakan HP dan laptop milik sendiri yang kondisinya baik dan beberapa guru memiliki sinyal yang cukup baik untuk mengakses aplikasi Google Classroom dan WhatsApp Group dan tidak merasa kesulitan dalam menggunakan teknologi yang mendukung pembelajaran matematika secara daring. Guru di SMAN 1 Negeri Banyudono memiliki teknis pembelajaran yang cukup baik yaitu kemampuan guru sudah baik dalam menjelaskan materi, memberi feedback terkait tugas maupun ujian, berkomunikasi, pemberian tugas oleh guru yang tidak memberatkan, menginformasikan perkembangan belajar dan hasil pembelajaran secara jelas, pembelajaran matematika daring sesuai jadwal ketentuan sekolah, dan guru memberikan layanan tanya jawab di luar jam pelajaran. Terkait kendala yang dihadapi pada pembelajaran matematika secara daring yaitu siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi jika hanya dalam bentuk DOC ataupun PDF, pembelajaran terkadang tergantikan oleh tugas, gangguan belajar di lingkungan rumah siswa cukup banyak, guru kesulitan dalam mengecek kevalidan pengerjaan tugas maupun ujian siswa, beberapa guru memiliki sinyal internet tidak stabil yang dapat menganggu penyampaian materi, orang tua yang bekerja kesulitan dalam mendampingi anak ketika pembelajaran matematika daring berlangsung, dan pembelajaran daring terus menerus menimbulkan penggunaan kuota internet semakin meningkat.

Kata Kunci : survei, implementasi, matematika, daring, pandemik, COVID-19