Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi, keunggulan, dan kendala dari pembelajaran matematika melalui daring pada era pandemik COVID-19 di SMP Negeri 5 Purwokerto tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan tujuan evaluasi. Subjek penelitian adalah siswa sebanyak 224, orang tua siswa sebanyak 224, dan lima guru matematika di SMP Negeri 5 Purwokerto. Sumber data berasal dari siswa, orang tua siswa, dan guru matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk siswa dan orang tua, serta wawancara untuk guru matematika. Validitas instrumen penelitian menggunakan validitas isi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Prosedur penelitian terdiri dari tahapan pra-lapangan, tahapan pekerjaan lapangan, tahapan analisis data, dan tahapan penulisan laporan.
Hasil penelitian ini adalah implementasi pembelajaran matematika melalui daring pada era pandemik COVID-19 di SMP Negeri 5 Purwokerto telah terlaksana dengan cukup baik. Terkait keunggulan dari pembelajaran matematika melalui daring yang telah terlaksana di SMP Negeri 5 Purwokerto yaitu: 1) Aspek Siswa: sebagian besar siswa memiliki fasilitas yang baik, sinyal di tempat tinggal siswa baik, siswa tidak kesulitan menggunakan fasilitas pembelajaran, dan siswa tidak bosan dalam pembelajaran matematika daring. 2) Aspek Orang Tua: sebagian besar orang tua membantu mengingatkan siswa mengikuti pembelajaran daring dan memberi motivasi pada siswa. 3) Aspek Guru: memberikan materi paling lambat sehari sebelum pembelajaran daring, menjelaskan garis besar materi pada awal pembelajaran daring, memberikan motivasi pada siswa, memberikan tugas yang tidak memberatkan siswa, memberikan umpan balik dari jawaban tugas siswa, menggunakan metode yang bervariasi selama pembelajaran daring, melayani pertanyaan dan memberi arahan di luar jam pembelajaran, memiliki kesungguhan seperti pembelajaran tatap muka, mampu menggunakan teknologi informasi dengan baik, memberikan soal ujian dengan tataran mudah, dan memberi nilai tambah sebagai upaya memunculkan keaktifan siswa. Sedangkan kendalanya, yaitu: 1) Aspek Siswa: sebagian kecil siswa memiliki fasilitas yang kurang baik, sinyal di tempat tinggal siswa kurang baik, siswa kesulitan menggunakan fasilitas pembelajaran, dan siswa bosan dalam pembelajaran matematika daring, siswa mengalami banyak gangguan di tempat tinggal (misal: suara bising kendaraan, kegiatan rumah, dll), tidak berani bertanya saat menemukan kesulitan memahami materi, merasa lebih mudah menyerap materi melalui tatap muka, lebih senang melakukan pembelajaran tatap muka, dan terbebani biaya tambahan untuk membeli kuota. 2) Aspek Orang Tua: sebagian kecil orang tua tidak membantu mengingatkan siswa mengikuti pembelajaran daring dan tidak memberi motivasi pada siswa, orang tua tidak mendampingi siswa selama pembelajaran daring, tidak membantu siswa mengerjakan tugas, tidak menanyakan perkembangan siswa pada guru, tidak mendampingi siswa karena bekerja, kesulitan mendampingi siswa karena keterbatasan menggunakan teknologi, dan terbebani biaya tambahan untuk membeli kuota. 3) Aspek Guru: kurang berkomunikasi dengan orang tua meskipun memiliki grup WhatsApp, serta kesulitan dalam mengajarkan materi garis singgung lingkaran; persamaan dan fungsi kuadrat; himpunan; persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Kata kunci: Survei, Implementasi, Daring, Pandemik, Covid-19