Penelitian ini menghasilkan Pengembangan Panduan Layanan Kurikulum Bimbingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Problem Based Learning: Panduan bagi Guru BK SMP yang berupa Prototipe-1.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang merumuskan hasil kajian empiris dan kajian teoritis dengan keterampilan berpikir kritis dan model problem based learning dan menghasilkan produk berupa prototipe-1 Panduan Layanan Kurikulum Bimbingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Problem Based Learning: Panduan bagi Guru BK SMP yang siap diuji validitas, keefektifan dan kepraktisan. Subjek kajian empiris dalam penelitian dan pengembangan ini melingkupi peserta didik SMP, orang tua, dan guru BK daerah Karesidenan Surakarta. Data yang diperoleh berupa data persentase tingkat kebutuhan dan kepentingan pengembangan layanan bimbingan dan konseling, hasil wawancara dengan guru BK, dan hasil studi literatur tentang keterampilan berpikir kritis dan model problem based learning.
Penyusunan prototipe-1 terbagi menjadi 2: Pertama, studi eksplorasi dari kajian empirik didapatkan data tingkat kebutuhan dan tingkat kepentingan pengembangan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 2416 responden terhadap pengembangan keterampilan berpikir kritis menunjukkan bahwa menganggap sangat membutuhkan dan membutuhkan 40,79% dan 47,94% peserta didik, 39,32% dan 50,8% orang tua, serta 65,63% dan 28,13% guru BK. Menganggap  sangat  penting  dan  penting  41,35%  dan  45,24%  peserta  didik,
41,19%  dan  48,49%  orang  tua,  serta  59,38%  dan  37,5%  guru  BK.  Kedua,
perencanaan dan pembuatan produk dari kajian teoritis tentang keterampilan berpikir kritis, model problem based learning, teori pengembangan dan kriteria kualitas produk yang meliputi: pengertian berpikir kritis, karakteristik individu yang berpikir kritis, manfaat berpikir kritis, faktor-faktor berpikir kritis, tahapan berpikir kritis, pengertian model problem based learning, manfaat model problem based learning, tahapan model problem based learning, teori pengembangan produk dan kriteria kualitas produk. Kedua tahap penelitian ini menghasilkan kurikulum  formal  dan  kurikulum  instruksional  yang  merupakan  prototipe-1 berupa produk “Panduan Layanan Kurikulum Bimbingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Problem Based Learning: Panduan bagi guru BK SMP”.
Hasil penelitian ini siap untuk diuji validitas, uji keefektifan, dan uji kepraktisan melalui penelitian dan pengembangan selanjutnya.

Kata  Kunci:  panduan  layanan,  kurikulum  bimbingan,  berpikir  kritis,  model
Problem based learning.