×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pengguna aplikasi kencan online Tinder dalam mengungkapkan informasi pribadinya di aplikasi kencan online. Pengungkapan informasi pribadi dalam Tinder ini menjadi sebuah daya tarik peneliti untuk mengetahui bagaimana pengguna Tinder khususnya dikalangan mahasiswa mengatur manajemen keterbukaan terhadap informasi pribadinya untuk orang baru di dunia maya khususnya Tinder. Penelitian ini menggunakan teori manajemen privasi komunikasi yang dikembangkan oleh Sandra Petronio, yang menyebutkan bahwa setiap orang memiliki sistem pengambilan keputusan mengenai informasi apa saja yang menurutnya layak untuk diungkap ke publik (revealed information) atau yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri (privacy information). Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus pada sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang menggunakan Tinder melalui teknik wawancara dan dokumentasi, didapatkan sejumlah 7 informan dalam peneltian ini. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa manajemen privasi yang dilakukan oleh mahasiswa UNS berupa penyampaian informasi privat yang meliputi nama, usia (tanggal lahir), domisili, status sebagai mahasiswa, kampus tempat berkuliah, serta hobi dan karakter diri dalam kolom Bio. Dalam mengungkapkan identitas diri ini, pengguna Tinder juga tetap memperhatikan adanya batasan privat antara informasi publik yang dapat dibagikan kepada khalayak serta informasi yang bersifat pivat yang tidak dapat dibagikan kepada khalayak. Setiap mahasiswa pengguna Tinder juga melakukan kontrol secara berkala terhadap akun Tindernya dengan maksud untuk menjaga agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu pengguna Tinder juga melakukan dialektika manajemen dengan terlebih dahulu memikirkan secara matang-matang terhadap apa yang akan dibagikan dalam profil Tinder mereka masing-masing.
Kata kunci : Manajemen Privasi Komunikasi, Mahasiswa, Aplikasi Kencan
Online (Tinder)