Penelitian ini berawal dari permasalahan di tahun 2019 dimana kerusuhan dalam aksi pasca pengumuman rekapitulasi suara oleh KPU sebagai akibat beredarnya informasi ujaran kebencian, dan provokatif perbedaan pandangan dalam kontestasi politik secara khusus di media sosial sehingga berpengaruh pada krisis kerukunan masyarakat. Keterbatasan akses masyarakat terhadap informasi media sosial yang kredibel menjadikan media konvensional menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan informasi aktual. Namun di lain sisi, media konvensional dituntut agar bersikap netral, adil, dan bertujuan untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat kembali. Peneliti memilih media Kompas TV sebagai objek penelitian, yang telah dikenal sebagai media nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi framing Kompas TV terkait isu dan konflik politik, serta menilai penerapan jurnalisme damai dalam pemberitaan.
Penelitian ini menggunakan metode Studi Analisa Framing model Robert N. Entmant dan Analisa Kualitatif penerapan Jurnalisme Damai dengan kombinasi model Johan Galtung dan Seow Ting Lee, dkk. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan pemilihan berita sesuai kriteria peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi pada beberapa sampel berita dari Kompas TV yang berkaitan dengan topik tersebut.
Hasil Analisa Framing menunjukkan media Kompas TV merepresentasikan kepentingan umum sebagai kepentingan media. Kompas TV berpandangan peristiwa kerusuhan sebagai tindakan pidana dan perlu upaya hukum, dibandingkan mengupas dimensi politik. Sementara, hasil Analisa Penerapan Jurnalisme Damai, secara garis besar media Kompas TV telah menerapkan Prinsip Jurnalisme Damai dengan baik dan hasil penerapan yang beragam di setiap berita, kategori orientasi, dan indikator. Kompas TV lebih banyak menekankan pemberitaan pada orientasi prinsip jurnalisme damai, yaitu : orientasi penyelesaian, orientasi kebenaran, dan
orientasi masyarakat.

Kata kunci : Analisis Framing, Jurnalisme Damai, Media Televisi, Konflik, Pemilu Indonesia 2019.